Empat Cara Badan Intelijen Mesir Ciduk Lawan-Lawannya

penangkapan di mesirEramuslim – Penangkapan besar-besaran terhadap kelompok oposisi pemerintahan kudeta Abdel Fattah Sisi, khususnya anggota Ikhwanul Muslimin, tidak terlepas dari sejumlah cara yang digunakan pihak keamanan dan intelijen Mesir.

Dalam keterangan seorang sumber yang tidak mau diungkapkan identitasnya menyatakan bahwa sedikitnya pihak intelejen Mesir menggunakan 4 cara untuk menangkapi anggota Ikhwan dari tingkat pemula hingga petinggi organisasi yang kini menghuni sebagian besar penjara di Mesir.

Berikut 4 cara yang digunakan pihak keamanan Mesir;

Melacak panggilan telepon dan halaman Internet

Brigadir Mohammed, salah seorang perwira di badan intelejen Mesir menyatakan bahwa Detasemen anti-Investigasi Computing dan jaringan informasi di Kementerian Dalam Negeri dapat dengan mudah melacak beberapa nomor dari petinggi Ikhwanul Muslimin dan kemudian menangkapnya.

Menurutnya penggunaan Facebook adalah perangkap yang paling mudah untuk menangkap tokoh oposisi, dan mengenal sejumlah pemimpin mereka yang tinggal di luar negeri.

Pelaporan

Untuk menangkap dan memberitahukan keberadaan tokoh-tokoh oposisi pemerintah, Kementerian Dalam Negeri untuk Keamanan Nasional membuat line khusus pelaporan bagi mereka yang mengetahui aktivitas gerakan anti-pemerintah.

Demi mensukseskan programnya tersebut, Kemendagri juga menyediakan hadiah bagi para pelapor yang dapat menunjukan informasi sejumlah tokoh yang dicari pemerintah.

Penunjukan mata-mata

Mayor Jenderal Hamdi, ahli keamanan di Badan Intelejen Mesir mengatakan bahwa pihak kepolisian sering merekrut sejumlah warga sipil di suatu daerah untuk dijadikan mata-mata bagi gerakan anti-pemerintah.

Menurut Mayjen Hamdi, mereka inilah yang banyak berjasa untuk menjebloskan aktivis-aktivis anti-pemerintah ke dalam penjara, dan mencegah aksi unjuk rasa di suatu daerah.

Demonstran informan

Brigadir Fuad Dab’i menjelaskan bahwa penangkapan para pemimpin tokoh oposisi kini lebih mudah dilakukan jika dibandingkan dengan zaman rezim Husni Mubarak terdahulu.

Dalam keterangannya kepada Rassd, Brigadir Fuad Dab’i menjelaskan bahwa aksi demonstrasi yang dilakukan Ikhwan dan kelompok oposisi justru lebih untuk menangkap mereka.

“Biasanya informan demonstran akan mencatat siapa yang menjadi tokoh penggerak demonstrasi dan dimana dia tinggal, dan selanjutnya informasi tersebut di serahkan kepada pihak keamanan untuk ditindak lanjuti. (Rassd/Ram)