Akibat penutupan gerbang perlintasan Rafah oleh pemerintah Mesir, berbagai rumah sakit di Jalur Gaza mengalami kelangkaan obat-obatan dan perlengkapan medis penting sebanyak 30 %, ujar Departemen Kesehatan pemerintah Hamas di Jalur Gaza.
Menurut Menteri Kesehatan di Jalur Gaza, Mufid Almakhllaty, dalam konferensi pers yang digelar di Jalur Gaza mengatakan “penutupan gerbang Rafah mengakibatkan langkanya 145 jenis obat-obatan dan perlengkapan penting medis dari rumah sakit di Jalur Gaza.”
Menurut kantor berita Anatolia Turki menyatakan bahwa penutupan perbatasan Rafah menyebabkan hampir 450 kasus pengobatan tidak maksimal dan menyebabkan harum dirawat ke rumah sakit di Mesir.
Tercatat 3 warga Palestina meninggal akibat penutupan gerbang Rafah dalam kurun waktu 9 bulan terakhir.
Menteri Kesehatan Jalur Gaza mengimbau masyarakat internasional, PBB, dan semua organisasi hak asasi manusia, termasuk Komite Internasional Palang Merah, menekan Israel dan pemerintah Mesir membuka blokade dan membuka gerbang perlintasan Rafah.
Pasca penggulingan mantan Presiden Muhammad Mursi, pemerintah interim Mesir segera melakukan penutupan gerbang perlintasan Rafah karena menuduh Hamas ikut campur urusan internal Mesir dan terlibat operasi teroris dan pemboman di Mesir. (Rassd/Ram)