3 Sekenario Amerika Terhadap Mujahidin Di Yaman

al qaeda yamanEramuslim – Pasca kudeta bersenjata yang dilakukan milisi Syiah di ibukota Yaman pada 21 Januari lalu, Presiden Barack Obama dengan tegas menyatakan akan tetap melanjutkan operasi militernya terhadap kelompok Al Qaeda.

Dalam pertemuan delegasi Departemen Pertahanan AS dengan perwakilan kelompok Syiah Houthi di akhir Januari lalu, pemerintah AS menyatakan bahwa negaranya tetap akan melanjutkan operasi militernya di Yaman.

Kondisi Yaman yang diambang perang bersaudara atas penolakan warga Sunni yang merupakan mayoritas penduduk di Yaman, menjadi ancaman tersendiri bagi kepentingan AS di wilayah selatan semenanjung Arab tersebut.

Dalam penelitiannya, sejumlah pengamat Timur Tengah menyatakan bahwa Amerika Serikat mempunyai 3 pilihan sekenario terhadap apa yang kini terjadi di Yaman.

Berikut 3 pilihan tersebut:

  1. Amerika Serikat menghentikan secara sepihak serangan pesawat tak berawak terhadap al-Qaeda di Yaman.

Ini merupakan pilihan no 1 bagi negara adidaya tersebut jika tidak ingin dikatakan melanggar kedaulatan suatu negara.

Akan tetapi bukan AS namanya jika harus memilih pilihan no 1 ini. Kita ingat bahwa serangan udara AS di Suriah juga melanggar kedautalan suatu negara, akan tetapi AS tidak perlu hal tersebut jika menyangkut kepentingannya sendiri.

Hal ini ditambah lagi dengan sikap tegas Obama yang menyatakan akan terus melanjutkan operasi militernya dan belum mengumumkan niatnya untuk menarik penasihat militer dari Yaman.

  1. Amerika Serikat terus serangan terhadap al-Qaeda melalui drone tanpa otorisasi legitimasi dari pemerintahan baru Yaman.

Pilihan kedua ini yang akan diambil oleh negara adidaya AS.

Amerika Serikat telah melakukan hal ini di banyak tempat di dunia seperti Suriah, Irak, Afghanistan, dan lain-lainnya.

  1. Pemerintah AS bekerja sama secara tidak langsung dengan kelompok Syiah Houthi dalam perang melawan Al-Qaeda dan Sunni di Yaman.

Ini adalah pilihan cerdas bagi AS jika ingin memberantas kelompok Al Qaeda Yaman yangmenjadi musuh bebuyutan AS.

Menurut pengaamat Timur Tengah, kelompok Syiah Houthi mungkin lebih efektif daripada pemerintahan Presiden Hadi dalam memerangi Al Qaeda, karena permusuhan ideologi dan politik di antara mereka.

Indikasi pilihan no 3 semakin besar setelah pemerintahan Obama menolak untuk menjelaskan apa yang terjadi di Yaman sebagai kudeta bersenjata.

Akan tetapi bukan tanpa resiko memilih sekenario ini, permusuhan antara Sunni dan Syiah akan menjadi modal dasar AS untuk mempertimbangkan kembali pilihan mereka yang akan di ambil di Yaman.

Amerika harus memperhitungkan betul dampak yang akan dihadapi jika harus menghadapi warga Sunni yang notabenya adalah mayoritas penduduk Yaman.

Akan tetapi dari itu semua yang harus kita pahami adalah bahwa Yaman kini berada dibawah pemerintahan Iran yang merupakan akar panjang dari kelompok Syiah Houthi. (Akhbarak/Ram)

Artikel ini bekerjasama dengan eramuslim digest :

Resensi Buku : Jejak Berdarah Yahudi Sepanjang Sejarah , Eramuslim Digest