3 Sebab Kenapa Pengungsi Suriah Memilih Eropa Sebagai Rumah Baru Mereka

pengungsi suriahEramuslim – Meskipun sejumlah negara-negara Arab menerima hampir 4 juta pengungsi yang tersebar dalam sejumlah negara tetangga Suriah, akan tetapi semakin meningkatnya jumlah pengungsi Suriah yang memasuki Eropa menimbulkan pertanyaan apa yang menyebabkan warga Suriah lebih memilih meninggalkan negara-negara Arab dan menuju Eropa.

Berikut hasil riset yang dilakukan redaksi Rassd mengenai sejumlah alasan mengapa pengungsi Suriah rela menantang ganasnya Laut Mediterania untuk menuju Eropa daripada berpindah kenegara Arab Teluk yang dikenal dengan kekayaan yang melimpah;

Visa.

Menurut sejumlah laporan yang ada menunjukan bahwa kebanyakan pemerintahan Teluk mencegah para pengungsi Suriah untuk mendapatkan visa gratis untuk masuk ke negara-negara Arab Teluk, kecuali Aljazair, Mauritania, Sudan dan Yaman.

Dalam penelusuran yang dilakukan koresponden Rassd, Saadiyah, memperkirakan bahwa benturan antara kepentingan luar negeri masing-masing negara Arab menjadikan mereka ada yang mendukung revolusi yang berjalan di Suriah, dan disisi lain ada sejumlah negara yang mendukung rezim Bashar Al Assad.

Dekatnya Hubungan Sejumlah Negara Arab Teluk Dengan Bashar Al Assad.

Dekatnya hubungan antara sejumlah pemimpin negara Arab dengan rezim Bashar Al Assad menjadikan datangnya pengungsi Suriah ke negara mereka bukanlah suatu hal yang dapat diterima dan di inginkan.

Contohnya adalah Sisi yang kini semakin mendekat ke rezim Bashar Al Assad melalui perantara Rusia.

Selanjutnya ada Uni Emirat Arab yang akan memberikan denda sebesar 50 ribu dirham UEA (atau sekitar 192 juta rupiah) kepada setiap perusahaan yang memperkerjakan warga Suriah yang tidak memiliki visa.

Buruknya Situasi Pengungsian Di Negara-Negara Arab

Situasi ekonomi dunia yang semakin memburuk dan banyaknya pengungsi yang terus berdatangan ke negara tetangga Suriah menyebabkan pemerintah yang menjadi tuan rumah tempat tinggal pengungsi tidak dapat menjamu tamu mereka dengan layak.

Terlebih dengan beban biaya yang harus ditanggung negara-negara tersebut untuk tetap dapat menghidupi rakyat Suriah yang mengungsi ke negara mereka, dengan kondisi bantuan keuangan dari lembaga internasional yang sering tersendat dan kekurangan. (Rassd/Ram)