Eramuslim.com – Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman atau MBS kukuh menyelesaikan tiga megaproyek ambisius yang mendapat penolakan dari berbagai kalangan. Megaproyek ambisius Pangeran MBS dinilai melanggar nilai-nilai keislaman hingga disebut jadi tanda-tanda kiamat.
Ambisi Pangeran Mohammed bin Salman memodernisasi tanah Arab Saudi melalui proyek besar dinilai bakal dekat dengan tanda-tanda kiamat.
Atas dasar tersebut, sebagian besar masyarakat tidak hanya Arab Saudi namun juga berbagai penjuru dunia, menolak proyek ambisius putra Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz tersebut.
Hanya saja, kendati proyek ambisiusnya banyak mendapat penolakan, Pangeran MBS ngotot melanjutkan pengembangan tiga mega proyek tesebut
Dirangkum dari berbagai sumber informasi, berikut tiga mega proyek MBS di Arab Saudi yang disinyalir dikaitkan dengan tanda-tanda kiamat.
- Riyadh Green
MBS bakal membangun sebuah peradaban baru di Arab Saudi yang diberi nama Riyadh Green.
Tujuan putra mahkota Kerajaan Arab Saudi membangun Riyadh Green untuk menghijaukan kembali negara yang mayoritas berpenghasilan minyak bumi tersebut.
Megaproyek Riyadh Green telah diluncurkan pada April 2022 silam, dengan menanam berbagai pohon dan berbagai fasilitas meningkatkan kualitas hidup di wilayah Riyadh Arab Saudi.
Tidak hanya itu, proyek ini mencakup pembangunan beberapa fasiltas umum lainnya seperti taman bermain anak-anak, fasilitas olahraga, jalur jogging dan sepeda serta fasilitas keluarga lainnya.
Pelaksanaan penghijauan di tanah Arab Saudi yang dikenal sejak zaman nabi sebagai wilayah kering dan tandus, melibatkan penanaman pohon disepanjang jalan di wilayah Riyadh.
Penanaman pohon ini diyakini akan membantu dalam pengembangan trotoar serta mendorong masyarakat untuk lebih sering berjalan kaki dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Proyek ambisius MBS ini, tentunya dikaitkan oleh sebagian besar masyarakat tentang sabda Nabi Muhammad SAW terkait tanda-tanda datangnya hari kiamat.
Nabi Muhammad SAW bersabda ” Tidak akan terjadi hari kiamat hingga tanah arab kembali hijau penuh dengan tumbuhan dan sungai-sungai”.
- NEOM City
Pangeran Mohammed bin Salman memperkenalkan NEOM City pertama kali pada tahun 2017. NEOM City adalah proyek megacity yang menawarkan konsep futuristik dalam berbagai aspek perkotaan.
NEOM merupakan singkatan dari Neo Mustaqbal City, berupa kota masa depan Arab Saudi yang bakal dibangun dengan biaya Rp7,1 kuadriliun.
NEOM City dibangun di antara luasnya gurun di Arab Saudi. Rencananya akan ditanami miliaran pohon, bulan buatan, kereta terbang, tanpa mobil, bebas karbon dan pantai yang bercahaya saat gelap.
NEOM City mengklaim bahwa penduduknya kelak akan dapat memenuhi semua kebutuhan sehari-hari hanya dengan berjalan kaki selama lima menit.
Akses ke fasilitas lainnya juga akan disediakan melalui ski luar ruangan dan kereta cepat dengan waktu perjalanan dari ujung ke ujung selama 20 menit.
Kota ini memang dipersiapkan dengan segala fasilitas penunjangnya.
Di NEOM City, pemerintah Arab Saudi juga akan mengizinkan penjualan dan konsumsi minuman beralkohol seperti wine, koktail, dan sampanye di resornya.
NEOM merupakan bagian dari mega proyek Arab Saudi di Pulau Sindalah dekat Laut Merah. Rencananya, resor ini akan dibuka pada tahun 2023 mendatang. Hal ini tentu dianggap sebagai pelanggaran terhadap ajaran agama Islam.
- The Mirror Line
Selain pembangunan NEOM City, diumumkan pula proyek bernama The Mirror Line, sebuah gedung pencakar langit yang akan menghubungkan dua bagian dari NEOM City.
The Mirror Line terdiri dari dua bangunan kaca reflektif setinggi 488 meter dan membentang sepanjang 120 kilometer melintasi daerah pesisir, gunung, dan gurun.
Gedung megah ini diharapkan selesai dalam waktu 50 tahun dan diperkirakan akan menghabiskan biaya sebesar 1 triliun dolar AS.
Proyek ini juga diperkirakan dapat menampung hingga sembilan juta orang. Ini adalah tanda lain dari kiamat yang muncul dari proyek ini.
Dengan melihat fakta bahwa gedung pencakar langit ini memiliki ketinggian hampir 500 meter, tanda-tanda kiamat ini semakin jelas terlihat.
Meskipun proyek-proyek ini memiliki tujuan yang baik dalam hal pelestarian lingkungan, tidak dapat dipungkiri bahwa mereka juga mencerminkan tanda-tanda datangnya hari akhir.
Wallahualam Bisshowab. (fajar)