Eramuslim – Mulai tanggal 24 Juni kemarin, Arab Saudi mulai membebaskan wanita mengendarai mobil. Mendengar kabar tersebut, para wanita di Saudi langsung mencoba menjajal mobil yang mereka tumpangi ke beberapa tempat. Sebelum para wanita diperbolehkan mengendarai mobil, keluarga terpaksa membayar seorang sopir dengan biaya USD 300 sampai 400 (RP 4,2 juta sampai Rp 5,6 juta).
Mengizinkan perempuan memegang kemudi kendaraan adalah bagian dari reformasi yang didorong oleh Putra Mahkota Muhammad bin Salman, dalam upaya untuk mengubah ekonomi eksportir minyak dunia dan membuka masyarakatnya yang tertutup. Tapi di balik itu semua, ada efek imbas pencabutan larangan ini, apa saja?
1. Penjualan mobil di Saudi meningkat
Beberapa merek mobil yang merajalela di Saudi antara lain Nissan, Toyota, Hyundai dan KIA. Diperkirakan akan terjadi kenaikan penjualan merek mobil tersebut pada tahun 2018, setelah larangan mengendarai dicabut.
Menurut prediksi Lembaga Konsultan Automotif LMC Automotive, pencabutan larangan ini akan meningkatkan penjualan mobil di Arab Saudi sebesar 15 sampai 20 persen per tahun.
Alasannya, kalangan menengah hingga menengah ke atas di Arab Saudi biasanya memiliki dua mobil per keluarga. Satu mobil digunakan oleh kepala keluarga, sedangkan satu lagi digunakan secara bergantian oleh anggota keluarga perempuan dan anak-anak, menggunakan jasa sopir pribadi. Dengan aturan baru ini, anggota keluarga perempuan, apalagi yang berstatus pegawai swasta, bisa membeli mobil sendiri.