Sedikitnya 130 orang tewas dan lebih dari 200 dinyatakan hilang orang setelah sebuah kapal yang mengangkut ratusan imigran ilegal asal Afrika, karam di lepass pantai pulau Lampedusa, Italia.
Dalam keterangan resmi yang dirilis oleh pihak berwenang Italia, pada Rabu pagi tim SAR Italia telah menemukan lebih dari 92 mayat termasuk empat orang anak-anak, dan 250 hilang masih dinyatakan hilang.
Seperti di kutip kantor berita ANSA dari sumber-sumber penjaga perbatasan Italia, “tim penyelam kembali menemukan di sekitar empat puluh mayat baru yang terjebak di dalam dan sekitar reruntuhan kapal yang karam yang berjarak 40-500 meter di bawah permukan laut.”
Sampai saat ini, tim penyelamat terus bekerja keras untuk menemukan para korbang yang berada di atas kapal yang diperkirakan membawa sekitar lima ratus imigran ilegal, yang sebagian besar dari mereka berasal dari negara-negara Afrika.
Dalam keterangan resmi yang dinyatakan oleh Walikota Lampedusa, gueze Nicolini, “situasinya sangat menyedihkan dimana banyak korban jiwa yang berjatuhan dari kalangan perempuan dan anak-anak. Menurut keterangan yang saya terima, kecelakaan bermula ketika sebagian dari mereka membakar sebagian barang-barang di kapal, sebagai tanda permohonan bantuan setelah mesin kapal mengalami kerusakan teknis.”
Sedangkan menurut keterangan juru bicara Kementerian Dalam Negeri Tunisia untuk kantor berita Jerman, bahwa kapal yang tenggelam di dekat garis pantai Italia bertolak dari salah satu pantai Libya dan kemudian melewati kota pesisir Sfax , Tunisia dalam perjalanan mereka ke Lampedusa .
Pihak berwenang Italia mengumumkan bahwa hari Jumat ini sebagai hari berkabung bagi para korban kecelakaan.
Menurut data statistik Eropa sejak pada tahun 2011 lalu, setidaknya 1.800 orang dinyatakan tewas dalam upaya menyeberang ke Eropa. (Aljazeera/Zhd)