Penulis: Satria Hadi Lubis

Bahkan sekarang ini malah kita menyaksikan sendiri bahwa angka perceraian semakin tinggi, justru ketika budaya pacaran menjadi umum dalam masyarakat kita.

Bekerja sesuai dengan potensi akan membuat kita lebih tekun dan bahagia dalam bekerja dibandingkan dengan orang yang bekerja tidak sesuai dengan potensinya.

Orang yang sibuk dan rutin berda’wah juga akan sibuk dan rutin menasehati dirinya sendiri.

Jika tidak ada keperluan yang penting dan mendesak sebaiknya kita tidak berada di tempat-tempat ikhtilat, seperti pasar, mall, dan lain sebagainya.

Teman-teman yang selalu berpikir dan berkata mesum juga perlu dihindari agar hawa nafsu kita dapat terjaga.

Kalau kita perhatikan kenapa orang sukses semakin sukses. Hal itu karena mereka pandai mendelegasikan pekerjaan kepada orang lain, sehingga orang lain bekerja untuk mereka.

Ada orang yang sudah memiliki pendamping (isteri/pacar) tapi hatinya tetap gelisah. Sebaliknya ada orang yang tidak memiliki pendamping, tetapi hatinya tetap tenang dan bahagia.

Jangan terlalu kelihatan “super” di mata peserta halaqoh yang lain, terutama dalam hal kepandaian.

Pertimbangannya, perempuan yang sudah tunangan akan mengalami goncangan mental yang hebat jika tali pertunangan diputuskan.

Intinya, mengajar sekaligus memotivasi harus memenuhi prinsip Kebutuhan, Kemasan, dan Kebersamaan (3K).