Penulis: Saad Saefullah

“Pembakaran itu tidak hanya merupakan penghinaan terhadap Al-Quran suci, tapi juga penghinaan terhadap Islam dan umat Islam di seluruh dunia,” kata Muhammad Ismail, juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia.

Setelah di Washington, Israel dan Otoritas Palestina akan segera menyelenggarakan pertemuan berikutnya di Mesir. Namun kemudian, di tengah-tengah itu, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak menandatangani perjanjian kerjasama pertahanan dengan Rusia, dan Kremlin jelas dalam hal ini akan ikut memperkuat hubungan dengan Yahudi.

“Mereka adalah tentara militer (Afghanistan) yang korup, yang memeras pemerintah Jepang dengan berpura-pura mereka adalah Taliban,” begitu Tsuneoka membuka akun Twitter-nya dalam bahasa Jepang.

Para demonstran meneriakkan kepada Blair bahwa tangannya “berlumuran darah.”

“Kami berharap Anda siap mengakui Israel sebagai negara bangsa orang-orang Yahudi,” kata Netanyahu kepada Abbas, ketika dua orang itu duduk di sisi Hillary Clinton dengan bendera nasional mereka di belakang mereka masing-masing.

Para diplomat itu mengatakan bahwa pertemuan selanjutnya akan berlangsung di Mesir.

Komandan AS perang di Afghanistan, Jenderal David Petraeus mengakui bahwa Taliban telah memperluas jejak mereka di seluruh negeri.