Penulis: Saad Saefullah

Sebagian besar negara langsung memberikan konfirmasi bahwa mereka siap memberikan bantuan. Di antaranya adalah Yunani, Siprus, Spanyol, Kroasia, Azerbaijan, Russia dan Italia. Yang paling mengagetkan adalah Mesir dan Turki.

Menurut Assange, semua dokumen yang bocor ke wilayah publik itu merupakan kebusukan para pemimpin dunia dari Bahrain sampai Brazil. Assange mengaku sama sekali tak gentar dengan ancaman perburuan dari banyak negara.

Ikhwan, yang dianggap sebagai partai oposisi tertua di Mesir akhirnya mengumumkan menarik diri dari pemilihan umum karena kecurangan yang meluas.

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan buka suara sehubungan dengan dirilisnya kebocoran oleh WikiLeaks. Erdogan disebutkan memiliki delapan rekening bank Swiss dan ia dikelilingi oleh penasihat-penasihat tukang jilat. Ia mengatakan bahwa sudah seharusnya pemerintah AS menangkap penulis dokumen yang bocor itu. Erdogan menyebut bahwa berita WikiLeaks itu adalah gosip dan fitnah.

Di Washington, Departemen Luar Negeri langsung memutus file komputer dari jaringan pemerintah. Menurut laporan beberapa pejabat, AS dan para pemimpin dunia berusaha untuk membersihkan diri dari kebocoran-kebocoran itu ke layar komputer di seluruh dunia.

Akhirnya, militer AS mengizinkan para gay untuk terlibat dalam kemiliteran AS. Artinya, hak-hak yang sama akan didapatkan semua tentara homoseksual, dan mereka mulai menaruh harapan habwa Kongres pun akan meluluskan hal ini.

Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengecam publikasi kabel diplomatik rahasia oleh Wikileaks, dan menyebuntya sebagai “serangan terhadap masyarakat internasional”.