Israel, Lebih Biadab Dibanding Nazi-Hitler

Bertahun-tahun, semua orang di Palestina sudah diperingatkan jika Israel bisa sekonyong-konyong melakukan sebuah pembantaian dan pembunuhan massal. Dan, dua minggu terakhir yang sekarang tengah terjadi di Gaza barulah menguatkan peringatan itu. Israel, pemerintah dan rakyatnya, sama biadab dan jahatnya, mereka sama sekali tak punya beban psikologis ataupun moral, ketika melakukan pembantaian massal. Sebaliknya, namun, di antara mereka ada juga yang berkata "tidak!", menentang keras terhadap kejahatan bangsanya ini.

OIC: Seret Israel Ke Pengadilan Internasional!

Sekretaris Jenderal OIC (Konferensi Islam Internasional), Ekmeleddin Ihsanoglu menyatakan bahwa Israel telah melakukan sebuah kejahatan perang, dengan membabi buta menyerang penduduk sipil. Ia pun mengatakan bahwa Israel layak dibawa ke Pengadilan Internasional setelah tank-tank perangnya menghancurkan sekolah-sekolah yang dimiliki oleh PBB.

Dan Anak-Anak Palestina pun Terkapar

Dalam sejarah peperangan, Islam tak pernah menorehkan catatan jika ada orang tua, perempuan dan anak-anak tersakiti setiap kali tentara Islam maju ke pertempuran. Israel tak mengenal itu. Anak-anak Palestina tetap menjadi sasaran rudal dan peluru mereka

Media AS Menggambarkan Gaza

Media AS selama ini tak pelak telah menjadi refleksi dari pemerintahannya sendiri yang sangat dekat dengan Israel. Mereka selalu saja memprioritaskan perspektif dari Israel, bukan dari Palestina. Media AS juga kerap melakukan pendekatan waktu yang tidak seimbang.

Mereka Membantai Saudara Kita

Bahwasanya perumpamaan orang-orang muslim itu ibarat satu orang (satu jasad). Apabila salah satu bagian disakiti, maka seluruh tubuhnya akan merasa sakit.” (HR Imam Ahmad bin Hanbal). Sungguh, Yahudi laknatullah tengah membantai saudara-saudara  kita di Gaza.

Mahathir Serukan Boikot AS

Senin kemarin (5/6), mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohhamad mengeluarkan pernyataan berani. Ia dengan terang-terangan menyerukan global boikot pada dollar dan produk AS, termasuk Coca-Cola. Boikot ini, menurut Mahathir, akan menghentikan dukungan AS kepada Israel. Seperti diketahui, AS adalah penyumbang dana terbesar untuk agresi Israel selama ini.