Keajaiban Gaza: 1000 Mati, 3000 Lainnya Lahir

Keajaiban tak pernah berhenti hinggap di Gaza. Dalam penyerangan 22 hari Israel ke Jalur Gaza, Zionis Yahudi telah membunuh sekitar 1500 orang Palestina. 400 di antaranya adalaha anak-anak. Namun, ternyata dalam kurun waktu tiga pekan itu, 3700 bayi lahir pula di Gaza. "Mereka telah membunuh seribu orang dari kami, namun kami akan terus melahirkan ribuan lainnya sebagai penggantinya." ujar seorang ibu di Gaza.

Mesranya, Tentara AS dan Saudi

Raja Abdullah, pemimpin Arab Saudi dikenal dekat dengan AS. Bahkan terhadap mantan presiden AS George W. Bush, Raja Abdullah banyak memberikan bantuan secara finansial dan juga keleluasaan dalam menentukan kebijakan militer AS dan Barat di Arab Saudi yang juga berimbas pada kawasan Timur Tengah.

Di AS Keluarga Tentara Pun Pakai Kupon Makanan

Di AS, selama ini tentara mendapat penghidupan yang cukup layak. Penghasilannya dalam setahun seorang tentara AS mencapai $38.000 atau sekitar Rp. 360 juta atau rata-rata per bulannya sekitar Rp. 35 juta. Jika sudah menikah dan punya anak, maka ada tambahan penghasilan. Jika tengah bertugas di medan perang, mereka akan dibebaskan dari pajak. Dengan kondisi tunjangan seperti ini, seharusnya keluarga tentara cukup terjamin. Namun ternyata tidak demikian.

Masa Depan Kapitalisme Di Titik Nadir?

Sebulan setelah Barack Obama naik menjadi Presdien AS, ia mencoba sebuah langkah untuk menyelamatkan ekonomi AS yang tengah sekarat. Stimulus lebih dari $ 890 milyar dolar akan digelontorkan oleh Kongres AS sebagai program paket penyelamatan dana sektor keuangan AS. Obama langsung mengaku lega. Dan, beberapa pemimpin dunia pun menunjukkan sikap sama, namun diam-diam mereka tutup mata tutup telinga, karena mereka mengetahui dengan pasti kalau AS sama sekali tidak mempunyai dana talangan untuk stimulus sebesar itu. Pun mereka ogah meminjamkannya kepada AS.

Madoff Hanya Malu, Menyesal dan Minta Maaf

Ya, hanya malu, menyesal dan minta maaf. Itulah yang dilakukan oleh Bernard Maddof, pelaku penipuan paling besar dalam sejarah AS. Bernard Lawrence Madoff, 70 tahun, adalah pengusaha dan mantan kepala dari bursa saham NASDAQ. Ia mulai membangun firma Wall Street, Bernard L. Madoff Investment Securities LLC pada tahun 1960 dan merupakan direkturnya sampai 11 Desember 2008, ketika ia ditahan dan didakwa dalam penipuan sekuritas yang bernilai lebih dari 50 milyar dollar AS.

Walikota di Australia Serang Kaum Muslim Lewat Email

Ketenangan Muslim Australia terganggu. Pasalnya, Walikota Moonee Valley, Paul Giugliano mengobarkan perang anti-Islam di negara itu. Ia mengirimkan sebuah imel yang berisi pernyataan hasutan dan pengusiran kepada Muslim Australia. Imel itu, sejauh ini, baru dikirimkan ke 850 orang namun dengan cepat menyebar. Ia tadinya hanya mengirimkannya kepada anggota dewan, namun menurut pengakuannya, tak sengaja terkirim ke alamat lainnya.

Neo-Cons Yahudi di Balik Tirai Presiden AS

Ketika Barack Obama naik menjadi Presiden AS menggantikan George Bush, sebagian pihak tadinya mengira bahwa itulah akhir era kelompok Neo-Cons di Washington. Bagaimana tidak, Obama ditengarai membawa perubahan mendasar, dan bahkan rakyat AS telah serta-merta percaya padanya, bahwa Obama, ketika naik menjadi presiden dan AS diguncang oleh krisis ekonomi yang parah, akan bisa membawa AS menuju arah dan kondisi yang lebih baik.

Shin Bet: Mata Israel di Jalur Gaza

10 Januari silam, dalam suasana agresi Israel ke Gaza, sekelompok kecil pejuang Brigade Izzudin Al Qassam, sayap militer Hamas, mengendap-endap membawa sebuah roket yang diambil dari penjajah Israel. Roket itu diambil di sebelah selatan Gaza. Rencannya, roket itu akan ditembakan kepada tentara Israel oleh dua orang, sementara dua orang lagi akan bersembunyi memperingatkan mereka jikalau ada bahaya.

Sepuluh Media Raksasa AS Segera Bangkrut

Hanya dalam kurun beberapa pekan belakangan ini, industri surat kabar AS pun telah ikut jatuh, menyusul resesi ekonomi global. Berturut-turut satu per satu perusahaan surat kabar AS yang besar pun tutup buku alias tidak beroperasi lagi alias bangkrut. Perusahaan-perusahaan surat kabar itu tadinya akan memangkas saja jumlah karyawannya, namun itupun tidak cukup mengurangi pengeluaran. Berikut ini sepuluh  media surat kabar di AS yang segera gulung tikar dalam waktu dekat. Menariknya, surat kabar ini masing-masing yang menguasai berbagai negara bagian di negara Paman Sam.

Amerika Menuju Drop-Out Nation

Apa yang salah dengan AS? Menyusul resesi ekonomi global yang menghantam negara Paman Sam itu, berturut-turut AS didera krisis yang terjadi saling menyusul antara bidang satu dengan bidang lainnya. Kali ini, dari pendidikan AS. Sejak dua tahun belakangan ini, semakin banyak saja anak-anak muda AS yang tak mau bersekolah. Umumnya, mereka sengaja putus sekolah pada usia sekolah menengah atas (SMA).