Penulis: Saad Saefullah

Akhirnya AS memang seperti kehabisan dalih dalam menyingkirkan Taliban di wilayah Pakistan dan Afghanistan. Dengan mengedepankan isu Al-Qaidah, AS tampak jelas tengah mencari alasan untuk melancarkan aksinya. Sejauh ini, selama tahun 2009 saja, sudah melancarkan serangan sebanyak 16, separuh dari serangan yang dilakukan oleh AS tahun 2008 yang berjumlah 2008. Saat ini AS yang semuanya mengontrol penyerangan terhadap Taliban.

“Ini sebuah perubahan besar,” ujar Professor Robert Punam yang mengepalai penelitian ini. Ia mempresentasikan penelitiannya ini Selasa (5/5) di Faith in Public Life. Menurut Punam, jumlah remaja AS yang tak laigi percaya akan agama saat ini mencapai 40% dari keseluruhan.

Mc. Kiernan mengatakan bahwa misi di Afghanistan akan gagal total jika Taliban berhasil diterima di Pakistan. Selama 40 menit, komandan perang AS itu berkata, “Apakah anda akan bisa mengakhiri Afghanistan dengan kemenangan jika anda gagal di Pakistan? Jawabannya mungkin tidak!”

Hebatnya, daerah-daerah sekitar Swat pun ikut-ikutan menyambut ajakan Taliban. Akibatnya, AS yang merasa punya kepentingan dan sejak dulu mencari celah, segera saja memanfaatkannya. Apalagi ketika presiden Pakistan menghadap Obama, maka tak pelak, Obama pun segera memberi titah untuk menghabisi Taliban dan memburunya. Digempur dari sana-sini, sama sekali tidak membuat takut Taliban. Mereka melawan tentara Pakistan dan tentara asing dengan semangat dan ketangguhan yang telah teruji selama bertahun-tahun sejak zaman pendudukan Rusia.

Dunia Islam jelas menyambut gembira keputusan dari parlemen Somalia yang mengimplementasikan syariah Islam di seluruh kawasan. Keputusan parlemen ini tak pelak lagi merupakan cerminan dari keinginan rakyat Somalia yang memang telah menginginkan hidup di bawah hukum Islam.

Kontes ini dalam sekejap saja telah menyedot perhatian gadis remaja Saudi. Dari sekian banyaknya peserta yang mendaftar, setelah babak eliminasi, kemudian disaring 200 kontestan dikarantina pada serangkaian acara. Dalam tahun pertamanya di tahun 2008, kontes ini hanya diikuti oleh 75 orang saja, dan di tahun keduanya, kontes pesertanya makin membludak.