Penulis: Saad Saefullah

Presiden AS, Barack Obama menetapkan ancer-ancer sekitar Juli 2011. Itu artinya sekitar 2 tahun setengah lagi.

Pemerintah Inggris mengeluarkan peraturan untuk memberi label semua produk yang dibuat di Yudea, Samaria dan Dataran Tinggi Golan—ketiga daerah itu di Israel. Pejabat di Yerusalem mengutuk keras hal itu dan mempersiapkan diri untuk melawan. Kedutaan Inggris menyatakan: Ini bukan boikot! Lantas apa?

Perdamaian dan perang, begitulah keduanya akan menjadi keseimbangan dalam dunia ini. Setidaknya itu yang disampaikan oleh presiden AS, sekaligus penerima Nobel Perdamaian tahun ini, Barack Obama.

Anda penggemar makanan cepat saji (fast food)? Segeralah tinggalkan! Karena di negara asalnya sendiri, fast food sudah lama dianggap sebagai makanan smapah (junk food). Dan sekarang, makanan ini mempunyai sebutan lain: makanan murah!

Tony Blair di Inggris, sangat populer di Amerika, tapi begitu didiskreditkan ketika di negaranya sendiri. Ia kembali ke rumahnya dan terpaksa mundur dan menyerahkan kekuasaan kepada Gordon Brown. Bagaimana dengan Obama?

Uni Eropa menolak klaim Israel telah menguasai Yerusalem. Sementara itu, para Menteri Luar Negeri Uni Eropa bersepakat, bahwa Yerusalem menjadi ibukota Israel, dan Negara Palestina.

Beda antara AS dengan Indonesia. Di AS kalau bank bangkrut tak lagi ditolong dengan bailout, tapi regolator langsung menutup. Tak takut akan dampak sistemik yang akan terjadi.

Apa yang diperlukan AS untuk memenangkan perang di Afghanistan? Menurut Jenderal Stanley McChrystal, sederhana: temukan Usama bin Laden dan Taliban.