Penulis: Saad Saefullah

ElBaradei, salah satu dari tokoh Mesir yang paling terkenal kembali ke Mesir bulan lalu untuk menghadiri sebuah resepsi dari para pendukungnya yang ingin dia mencalonkan diri sebagai presiden Mesir pada tahun 2011.

Dalam menilai kekuatan Taliban, Barrons berkata: “Mungkin ada dalam jajaran kepemimpinan sekitar 900 orang, dan ada sekitar 25.000 dan 36.000 orang yang akan menyebut diri mereka pejuang.”

Mengapa Mesir begitu dekat dengan Israel? Jawabannya mungkin tersimpan di sebuah sinagog di Kairo. Sinagog ini bernama Rav Moshe. Tidak sembarang orang tahu. Rumah ibadah Yahudi ini hanya dapat dicapai dengan berjalan kaki sepanjang jalan-jalan sempit.

Buku itu dengan fasih menggambarkan sebuah satir tentang “dampak destruktif kekuasaan dan kekayaan yang tak terbatas terhadap kehidupan dan lingkungan.”

Namun, sekali lagi realitas yang ada bertentangan dengan apa yang mereka klaim. Pasukan NATO dan AS meluncurkan operasi di provinsi Kunduz untuk mengurangi tekanan pada pasukan mereka di Marjah.

Para kaum Islamofobia mempopulerkan klaim bahwa “tidak semua muslim adalah teroris, tetapi (hampir) semua teroris adalah Muslim.” Meskipun ide ini menjadi aksiomatik di beberapa kalangan, tetapi sangat sederhana hal itu tidak faktual.

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dengan tegas bahwa, “Seperti anti-Semitisme dan rasisme, Islamofobia adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. Hal ini sama sekali salah untuk melibatkan semua orang Islam marjinal untuk bertindak.”

Mereka menganggap bahasa Arab tidak keren dan kampungan. Ini terutama terjadi pada anak-anak muda di perkotaan.