Ketika Pintu-Pintu Masjid Dibuka di Swiss

Gagasan itu menimbulkan polemik di kalangan masyarakat Swiss. Pemerintah Swiss sendiri mengecam kampanye SVP untuk melarang pembangunan menara masjid bertentangan dengan konstitusi dan sebagai tindakan yang diskriminatif. Sementara para uskup Gereja Katolik Roma menyerukan agar masyarakat tidak ikut-ikutan dalam referendum yang digagas SVP.

"Ya, Saya Seorang Muslim, Nama Saya Nourdeen …"

Ia bahkan mengaku sering "kaget" jika ada Muslim yang bertanya mengapa ia masuk Islam. Dan jawaban yang selalu ia ucapkan adalah,"Well, Islam adalah satu-satunya agama yang benar, ingat?". Tapi sesungguhnya, Wildeman mengaku ia sendiri tidak tahu mengapa memutuskan masuk Islam. Semuanya terjadi begitu saja …

Latasha: Busana Muslimah Membuatnya Masuk Islam

Latasha menikmati kehidupan relijiusnya, meski ia banyak menemui kesalahan-kesalahan dari Alkitab. Banyak kisah-kisah dalam Alkitab yang menurutnya saling bertentangan. Biasanya, ia menanyakan kebingunannya itu pada neneknya atau pastor gereja. Tapi ia tidak pernah mendapatkan jawaban yang memuaskan.

Tina Styliandou: Saya Dididik Untuk Membenci Islam

Tina mengaku sejak remaja ia sudah merasa tidak puas dan tidak percaya lagi dengan ajaran Kristen. Tina percaya Tuhan itu ada, ia mencintai Tuhan dan takut pada Tuhan. Tapi ajaran Kristen membuatnya bingung. Tina pun mulai melakukan pencarian, tapi tidak pernah melirik agama Islam. "Mungkin karena latar belakang lingkungan saya yang membenci Islam," tukasnya.

Kiprah Kaum Muslimin di Panggung Politik Jerman

Belakangan, partisipasi Muslim Jerman di panggung politik meningkat meski pemerintah Jerman memperketat aturan naturalisasi dan undang-undang tentang kewarganegaraan bagi para imigran. Muslim Jerman meyakini hanya dengan berperan aktif di tengah masyarakat, mereka bisa sedikit demi sedikit mengikis diskriminasi dan prasangka buruk terhadap Islam dan umat Islam.

Nourdeen Wildeman: Akhir Ramadan "Pindah Rumah" ke Masjid

Keinginan i’tikaf melintas ketika Nourdeen sedang memikirkan banyak rencana yang ingin ia lakukan untuk mengisi hari liburnya. Menjelang hari raya Idul Fitri, Nourdeen sengaja mengambil cuti agar bisa melakukan banyak hal. Tapi ia merasa rencana yang menghampiri pikirannya, yang membuatnya merasa sibuk dan tak punya banyak waktu.

Sumayyah Meehan: Ramadan Pertamaku Seperti "Bencana"

Meehan menyebut pengalaman puasa Ramadan pertamanya sebagai "bencana", karena sebagai mualaf ia belum paham apa dan bagaimana puasa serta bekal spiritual apa yang dibutuhkan untuk menjalankan puasa di bulan Ramadan. Ketika itu, Meehan kesulitan untuk mencari buku-buku Islam berbahasa Inggris. Ia juga tidak bisa mengakses internet.