Penulis: Magdalena

Begg tidak pernah terbukti melakukan atau terlibat kegiatan terorisme, baik di AS maupun di Inggris. Sejak dibebaskan dari penjara Guantanamo pada tahun 2005, ia bebas saja bepergian ke Eropa, Asia dan Afrika

Aparat kepolisian yang dikerahkan hari itu, merupakan jumlah polisi terbesar yang pernah diturunkan untuk mengantisipasi aksi demonstrasi di Swedia.

Sehari setelah insiden itu, muncul laman di Facebook bertajuk “A Flower for Free Bulgaria” yang menyatakan bahwa insiden sekelompok orang yang mengganggu jalannya salat Jumat di Masjid Banya Bashi hanya dampak dari sebuah keributan yang terjadi di Sofia.

“Ada orang yang ingin menciptakan rasa kebencian dan permusuhan antara Muslim dan masyarakat AS,” kata Direktur Eksekutif Council on American-Islamic Relations (CAIR) di Florida, Nezar Hamze.

Program bertajuk “Dispatches: Lessons in Hate and Violence” merupakan acara yang menayangkan hasil rekaman kamera yang dilakukan secara diam-diam ke masjid-masjid yang dijadikan sekolah dan tempat belajar agama Islam di Inggris.

“Saya juga tidak bisa mencegah untuk merasa bahwa banyak orang Amerika yang tidak bisa mencontohkan apa yang Anda katakan ketika berkaitan dengan warga negara kita yang Muslim.”

“Berdasarkan informasi yang ada pada kami, dia (Muhammad) terlibat dalam masalah narkoba dan terorisme, dan sekarang dibawa ke markas besar polisi untuk diinterogasi,” kata Persaud.

Al-Amin divonis hukuman 52 tahun penjara pada tahun 1989, atas dakwaan pembunuhan dan penggunaan senjata api. Ia baru akan bebas pada tahun 2016.

Putri Bukhari, Hina, yang menerima penghargaan untuk ayahnya mengatakan, “Kami semua sangat bangga pada prestasi yang telah diraih ayah kami. Dia harus mengatasi banyak masalah untuk menjadi kepala sekolah muslim pertama di negeri ini.”

Beberapa pengunjuk rasa menyatakan, keputusan pemerintah mengakui keberadaan Muslim di negeri mereka, akan membuka pintu bagi terorisme dan masuk Islam massal di kalangan rakyat negeri itu.