Penulis: Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi

Dua orang diketahui tewas tertembak dalam penggerebekan di Kampung Sukuh, Desa Sanggrahan, Kecamatan Cemani, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (14/5) dini hari. Keduanya berinisial SQ dan H.

Dia menjelaskan pemerintah harus bersikap tegas kepada komunitas penyelenggara HUT Israel. “Bagaimana mungkin negara berdaulat seperti Indonesia justru kalah dari negara Israel yang tidak berdaulat,” katanya. ”Kalau pemerintah tidak tegas, itu justru akan menimbulkan masalah.”

Komnas HAM menilah sepanjang tidak melanggar aturan hukum, tidak ada laasan bagi kepolisian tidak memberi izin perayaan hari kemerdekaan Israel di Jakarta

Gagasannya tersebut selanjutnya membuat Unggun dikaitkan sebagai sosok dari Badan Intelejen Israel (Mossad) yang disusupi ke Indonesia. Menanggapi hal itu Unggun malah berbalik bertanya. “Mosaad dari mana?” tanyanya ketika wartawan menanyakan hal tersebut, Jumat (13/5/2011).

“Jika anda menyatakan acara ini dilaksanakan oleh Komunitas Yahudi Indonesia, lantas saya ingin tanya apakah agama anda? Yahudi, Kristen atau Muslim?”
Saat itu Benjamin Ketang sempat terdiam. Salah seorang anggota DPR juga ingin tahu respon Ketang. Pembawa acara pun tampak menunggu. Ketang tidak menjawab secara jelas, melainkan hanya mengutip salah satu ayat Ibrani.

Mendengar ucapan itu, lagi-lagi Adian Husaini kembali bereaksi.
“Jika berbicara sikap anti kekerasan itu naif sekali. Karena justru Israel lah yang melakukan kekerasan dan penindasan. Kalau ingin anti kekerasan jangan tiru Israel” pungkasnya di akhir diskusi.

“Zionis Israel adalah penjajah Palestina dan itu masih berlangsung sampai saat ini. Seyogyanya Indonesia yang punya komitmen penghapusan penjajahan seperti amanat konstitusi, memiliki sikap tegas tidak mengizinkan acara peringatan kemderdekaan zionis Israel.” ujarnya ketika diwawancara Eramuslim.com

Oleh karena itu, Syuhada dengan tegas mengatakan lembaganya menolak jika acara tersebut benar-benar dilaksanakan. Dia juga menolak agama Yahudi diakui negara. Alasannya, kehadiran Yahudi di Indonesia justru akan menjadi sumber konflik yang mengusik keharmonisan hidup antarumat beragama.

Model Demokrasi di Indonesia saat ini memang tidak ideal. Banyak anggota Dewan dipilih dari kebingungan rakyat itu sendiri. Rakyat sendiri juga tidak faham mengenai arti berpolitik.
“Banyak masyarakat ketika sudah sampai TPS, cuma diam di depan kotak suara. Mereka bingung mau milih siapa. Akhirnya pilihan jatuh dari kancing baju (asal tebak, red.)”