Jenazah Sigit Akan Disambut Ribuan Laskar

Penembakan Densus 88 terhadap Sigit Qurdowi dan Hendro Yunianto justru memicu simpati yang luas. Hari ini, ribuan laskar dan aktivis remaja masjid akan ikut mengantarkan jasad Sigit ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Salah satu organisasi Islam yang mengerahkan anggotanya adalah Jamaah Ansharut Tauhid (JAT). “Insya Allah dari kita ada 500 orang,” kata juru bicara JAT Sonhadi pada Jawa Pos tadi malam (18/05).

Makna Keamanan Yang Terasingkan: Diskriminasi Antara Tragedi Sukoharjo dan Pengibaran Bendera Zionis

Namun, keadaannya kini berbalik, ya tepat saat Ben Ketang berduka cita di Puncak, saat bendera zionis Israel dikibarkan di Papua, di Sukoharjo, Solo, dua umat muslim yang (langsung) dituduh perusak telah meregang nyawa. Sigit dan Hendra ditembak saat ingin melaksanakan Shalat Shubuh: sebuah Ibadah yang justru dijamin oleh undang-undang yang mereka buat sendiri! (inilah.com/14/05/2011). Ironis

Apakah Benar Ikhwanul Muslimin Merupakan Bentukan Para Illuminati?

Memang saya sendiri pernah melihat beberapa kalangan yang mengaitkan IM sebagai sebuah Gerakan Zionis semata-semata nama Al Banna pada diri Hasan Al Banna, yang berarti pembangunan, identik dengan kata Mason pada Freemason yang juga memiliki arti pembangunan.
Perihal kata ‘Banna’ pada Hasan Al Banna, Sayyid Quthb pernah membahasnya secara baik lewat artikelnya. Dengarlah petikan tulisan Sayyid Quthb berikut ini

Buku Pelajaran Sejarah di Sekolah Tidak Fair Menjelaskan Sejarah

Pengarang buku ‘Jaringan Yahudi Internasional di Nusantara’, Artawijaya mempertanyakan kredebilitas pemerintah perihal buku pelajaran sejarah di sekolah-sekolah. Hal ini terkait mengenai fakta dan data keberadaan Yahudi dan Freemasonry di Indonesia yang luput dari buku-buku pelajaran sejarah tersebut.
“Harus dipertanyakan ke pemerintah mengapa jaringan Freemasonry yang sudah mengakar ratusan tahun di negeri ini tidak masuk dalam buku buku sejarah.” Kata Artawijaya kepada Eramuslim.com, Senin, 16/05/2011.

JAT: Densus Sangat Brutal, Ini Sudah Masuk Extra Judicial Killing

Aksi Densus 88 yang menewaskan Sigit dan Hendra, mendapat respon keras dari Jamaah Ansharut Tauhid (JAT). Son Hadi, selaku Direktur JAT Media Centre menyatakan perilaku Densus sudah masuk kategori brutal dan tidak bisa lagi dibiarkan.
“Tindakan Densus sudah brutal. Ini sudah masuk Extra Judicial killing, pembunuhan di luar cara-cara yang dibenarkan hukum,” ucapnya kepada Eramuslim.com.

SQ dan H Tewas Saat Ingin Menunaikan Shalat Shubuh

SQ, H, dan tim Detasemen Khusus 88 antitero Polri terlibat baku tembak pada pukul 02.30 WIB, saat SQ dan H tengah berjalan menuju masjid untuk ibadah sholat subuh.

Kedua tersangka yang merasa dibuntuti petugas langsung memuntahkan tembakan secara membabi buta, sehingga tim Densus mengambil tindakan dalam penyergapan ini. Kedua tersangka dan seorang saksi mata tewas dalam peristiwa ini.