Penulis: Darko Irman Kovacevic

Berterima kasihlah terhadap musuh atau lawan lawanmu. Mereka tentu akan selalu mencari kelemahan dan kejelekanmu. Jika engkau mengetahui bahwa mereka sedang melakukan hal itu kepadamu, maka kamu tidak perlu marah. Namun justru pujilah Allah, karena Dia telah menjadikan untukmu orang lain yang dapat mengerti kekuranganmu, sebab kamu sendiri tidak mengerti kekurangan itu. Mereka akan berterus terang dalam menjelaskan kekuranganmu. Dengarkan baik baik apa yang mereka katakan tentangmu karena hal itu lebih patut untuk memantau dirimu. Adapun teman kamu sendiri, maka ia tentu akan merasa malu dan sungkan untuk menunjukkan kekurangan itu.

Orang beriman bahagia dengan menangis, orang tidak beriman menderita dengan tertawa.

Tauhid adalah fondasi, semakin benar, kuat dan bersih tauhidnya, maka akan kuat, mantap dan istiqomah dalam mengabdi kepada Allah, apapun ujiannya.

Wahai sekalian kaum muslimin , kita harus berhati hati terhadap para penyusup, meskipun mereka memakai baju (penampilan) yang menarik perhatian. Yang paling baik tentu jika kita bersatu, dan yang paling buruk adalah jika kita bercerai berai. Karena dalam naungan kebersamaan itulah kita dapat saling memahami, sebaliknya dalam suasana perpecahan kita tidak pernah sampai kepada kebenaran. Kebatilan akan segera berganti dengan kebenaran selama nafsu syahwat dan keserakahan tersingkir. Hanya kepada Allah-lah kita memohon keselamatan dan hidayah.

Mari kita lakukan shaum mata dari yang tak halal dan tak manfaat dilihat. Rasakan bedanya, hati akan menjadi lebih nyaman dan tenang.

Ketahuilah bahwa di antara ciri kesempurnaan akhlak seseorang adalah memiliki keberanian untuk mengakui kesalahan dan mau kembali kepada kebenaran. “Semua bani Adam adalah pelaku kesalahan, dan sebaik-baik pelaku kesalahan adalah mereka yang mau bertaubat.” (HR. at-Tirmidzi dan Ahmad). Percayalah, manusia masih terus bisa menyempurnakan diri selama ia masih hidup.

Sukses itu adalah setiap hari ini bisa melakukan rangkaian ibadah (membaca Al Qur’an, sholat tepat waktu, sholat dhuha, tahajud, sholat-sunnah rawatib, zikir, dan lain lain).

Kesalahan kita menganggap bahwa hanya musibah sebagai ujian bukan nikmat, itulah penyebab utama yg membuat kita gagal menghadapi ujian nikmat. Musibah-nikmat digilirkan Allah pada setiap mahlukNya [QS : 21:35].” Ajaib orang beriman itu,selalu sukses,kalau diberi nikmat, ia bersyukur & kalau ditimpa musibah, ia sabar” (Hadits). Almarhumah nenek berwasiat, “Ingat cucuku, kalau sukses ingat nabi Sulaiman & kalau susah ingat nabi Ayyub”, Subhanallah, makasih nek”

Untuk apa menghiba cinta/perhatian/belas kasihan dari manusia, pasti tak ada gunanya. Cukuplah menghiba kepada Allah, tak dikecewakan.

Bila kita berani jujur mengakui kesalahan dan tanggungjawab, niscaya Allah akan suka, akan diberi ketenangan dan kekuatan.