Kewajiban Mengingkari Thaghut Penguasa Zalim

Para penguasa zalim tidak menempatkan Hukum Allah سبحانه و تعالى pada posisi tertinggi. Mereka senantiasa meninggikan hukum selain hukum Allah سبحانه و تعالى . Hukum bikinan manusia lebih mereka muliakan daripada hukum Allah سبحانه و تعالى . Kalaupun hukum Allah سبحانه و تعالى diakui di dalam lingkungan wilayah yang dipimpinnya, namun ia tidak diletakkan sebagai hukum tertinggi.

Jika Bukan Ahlinya Yang Mengurus, Tunggulah Kehancuran..!

Dewasa ini kita sungguh prihatin menyaksikan bagaimana musibah beruntun terjadi di negeri berpenduduk muslim terbanyak di dunia. Belum selesai mengurus dua kecelakaan kereta api sekaligus, tiba-tiba muncul banjir bandang di Wasior, Irian. Kemudian gempa berkekuatan 7,2 skala richter di kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Lalu tiba-tiba erupsi gunung Merapi di Jawa Tengah. Belum lagi ibukota Jakarta dilanda banjir massif

Amal Perbuatan Kontinyu Selalu Memperoleh Ganjaran

 Hadits ini menyatakan bahwa orang yang sakit atau sedang dalam perjalanan alias safar, maka segenap kebiasaan rutinnya akan tetap dicatat sebagai ganjaran/pahala di sisi Alah walaupun ia sebenarnya tidak mengerjakannya. Seperti kita ketahui bahwa penyakit seringkali menghalangi kita dari berbuat optimal sebagaimana saat kita sedang sehat wal ’afiat. Begitu pula dengan orang yang sedang dalam perjalanan. Tabiat safar seringkali menghalangi seseorang dari sanggup mengerjakan perbuatan rutin yang biasa ia kerjakan saat sedang mukim di satu tempat tidak sedang safar.

Berjuang di Era Kepemimpinan Kaum Kuffar

Keadaan yang dihadapi ummat Islam dewasa ini sangat mirip dengan keadaan yang dihadapi Nabi shollallahu ’alaih wa sallam dan para sahabat ketika berjuang menegakkan Islam di Mekkah sebelum hijrah ke Madinah. Saat itu orang-orang beriman menjadi kaum minoritas yang tertindas dan dibatasi ruang geraknya.

Membuktikan Diri Muslim di Hadapan Allah

Oleh karenanya di dalam sejarah Islam terdapat banyak contoh dimana Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم dan para sahabat utama radhiyallahu ‘anhum memperlakukan orang yang secara status muslim namun diperlakukan sebagai orang di luar Islam. Orang-orang itu mengucapkan dua kalimat syahadat. Namun mereka telah dinilai keluar dari agama Islam karena terlibat dalam pelanggaran yang dikategorikan sebagai nawaqidh al-iman (pembatal keislaman).

Beramal Sebanyak Mungkin Atau Beriman Sebelum Beramal?

Maka alangkah naifnya bila ada seorang yang mengaku muslim lalu ia tidak pernah merenungkan jenis amal apa yang ia pilih, yang penting menurutnya adalah banyaknya amal. Lalu dia berusaha mengisi waktunya dengan sebanyak mungkin amal. Lebih jauh lagi dia bahkan memandang remeh orang lain yang dinilainya tidak banyak beramal. Sehingga dengan mudah dia menstempel orang lain yang tidak sibuk beramal seperti dirinya sebagai orang-orang yang hanya NATO (no action, talk only).

Kaum Loyalis Kepada Syetan

Kaum loyalis kepada syetan ialah mereka yang mempersekutukan Allah. Sebab mereka sangat berbeda dengan kaum beriman yang benar-benar beriman kepada Rabbnya yaitu Allah Subhaanahu wa Ta’aala dan bertawakkal kepadaNya.