Sudah sepatutnya orang-orang beriman mewaspadai sifat dan kebiasaan berdusta. Karena jika seseorang sudah mulai terbiasa berdusta, maka ia akan distempel Allah menjadi seorang pendusta. Dan pada gilirannya hal ini bisa menceburkan dirinya ke dalam golongan kaum munafiqun.
Penulis: Ihsan Tandjung
Doa Rasa Syukur Dan Tolak Kooptasi
Disamping wirid ini menjadi bukti bersyukur seorang hamba kepada Allah di waktu pagi dan sore, ia juga melindungi seseorang dari kemungkinan ”terbeli” atau ”terkooptasi” oleh fihak manapun. Apalagi di era seperti sekarang, banyak fihak berusaha mendekat dan berbaik-baik karena memiliki aneka kepentingan.
Antara Lemah-Lembut Atau Mengikuti Lubang Biawak
Pilihan hanya ada dua: menjadi seorang muslim lemah-lembut sambil sadar bahwa kapanpun kewajiban jihad telah muncul, maka ia harus bersegera menyambutnya. Atau menjadi seperti para dai yang mengajak ke pintu Jahanam.
Disiplin Sholat Lima Waktu
Di masa Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam tidak ada orang yang sengaja tidak sholat berjamaah di masjid selain orang munafiq yang tidak diragukan kemunafiqannya
Jihad Merupakan Jalan Menyambut Babak Kelima
Berdasarkan hadits-hadits menyangkut tanda-tanda akhir zaman beralihnya kepemimpinan dunia dari kaum kuffar kepada orang-orang beriman alias berpindahnya ummat dari babak keempat Mulkan Jabbriyyan memasuki babak kelima Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah ternyata melalui gejolak perang. Bahkan dalam sebuah hadits disebutkan bahwa setidaknya ada empat perang yang bakal dialami ummat Islam di bawah kepemimpinan Imam Mahdi yang membawa kepada kemenangan ummat Islam terhadap segenap Mulkan Jabbriyyan (Para Penguasa Diktator).
Empat Hal Menyebabkan Su’ul Khatimah
Beriman kepada taqdir akan menghasilkan rasa takut yang mendalam akan nasib akhir hidup dan menumbuhkan semangat yang tinggi untuk beramal dan istiqomah dalam ketaatan demi mengharap husnul khatimah. Beriman kepada taqdir bukanlah alasan untuk bermaksiat dan bermalas-malasan.
Nabi Muhammad SAW Menganjurkan Ummat Islam Memanah
Ironisnya dewasa ini, masyarakat yahudi-nasrani yang mendominasi dunia diizinkan dan dimudahkan untuk membangun kekuatan militer mereka. Sementara bila kaum muslimin berusaha mempersenjatai diri, maka mereka segera dilabel sebagai kelompok teroris.
Kompetisi Hakiki Versus Perlombaan Palsu
Seorang mu’min bilamana harus terlibat secara serius dalam suatu kompetisi, maka ia memilih untuk mengikuti kompetisi merebut kapling surga di akhirat
Mengapa Kaum Muslimin Mundur Dan Kaum Selainnya Maju?
Masing-masing kelompok yang berjuang dengan aneka seruan selain Islam saling membanggakan seruan dan kelompoknya. Sehingga berpecah-belahlah ummat Islam.
Nasib Jenazah Mu’min Vs Nasib Jenazah Kafir
Dalam konteks da’wah pengetahuan dan keyakinan seorang muslim akan kehidupan sesudah kematian menjadi motivatornya dalam berda’wah.
- Sebelumnya
- 1
- …
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- …
- 24
- Berikutnya