Penulis: Furqan

Jakarta–Menteri Agama RI Muhammad Maftuh Basyuni menghimbau kepada setiap muslim yang mampu, para pengusaha dan pemilik perusahaan agar menunaikan kewajiban zakat dan mengeluarkan infaqnya melalui BAZNAS. Para pengusaha dan pemberi kerja juga diharapkan untuk dapat memungut zakat dari gaji karyawannya dan menyalurkannya melalui BAZNAS atau Badan Amil Zakat Daerah setempat.

Pada hari Minggu (9/8), dalam rangka menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan 1430 H, BAZNAS menyelenggarakan acara bertajuk Tarhib Ramadhan 1430 H dan Kenduri Berkah 1430 tumpeng Anak Yatim. Acara ini terdiri dari santunan kepada 1430 orang anak yatim disertai kenduri 1430 tumpeng, atraksi Rampak Beduq, pawai Ramadhan, Marawis, serta perlombaan mengarang dan mewarnai yang diikuti oleh siswa-siswi SD sejabodetabek. Acara resmi dibuka dengan pemukulan beduk bersama oleh Menteri Agama RI Maftuh Basyuni yang diikuti dengan pemukulan beduk oleh para undangan lainnya. Acara dilanjutkan dengan penandatanganan kerjasama Penerbitan Voucher 30K Ramadhan dengan Mobile 8, kerjasama Payment System dan Outlet Konter dengan BRI Syariah serta kerjasama Pembayaran ZIS via ATM dengan BII Syariah.

Tapi, apa rumit dan apa sederhana pada APBN 2009? Pilihan rumit, saat kita menolak membayar bunga utang. Dengan pemegang obligasi yang memiliki kekuatan besar: sederetan advokat dan lobbyist yang siap membela kepentingan mereka, media yang berada dalam kendali, dan paradigma tim ekonomi yang memegang teguh “rating obligasi dan kredibilitas negara dalam pembayaran utang”. Karena kerumitan itu, kita memilih membayar Rp 109,5 triliun, hampir 11 persen dari APBN, untuk pembayaran bunga utang, yang bahkan tidak mengurangi utang.