Menangisi Karunia

Cukup menarik menyaksikan Sahabat ini menangis di depan hidangan berbukanya. Seorang manusia yang telah dijamin masuk surga, namun masih saja merasa lebih hina dari orang lain yang tidak mendapatkan jaminan itu. Seorang yang terbiasa dengan limpahan harta, namun masih saja terisak menyaksikan semangkok hidangan berbuka puasa. Ia merasa khawatir jika makanan di depannya akan membuat jatah kebahagiaan di akhirat akan berkurang.

Rahasia Bahagia dan Ketentraman Hidup

Tidak dapat kita pungkiri bahwa roda kehidupan selalu berputar. Tidak selamanya kehidupan yang kita jalani dan temui sesuai dengan harapan dan keinginan kita. Terkadang ia bertentangan dengan harapan kita. Orang-orang yang berhati baik akan bisa menyikapi keadaan tersebut dengan arif dan bijaksana.

Kontroversi Murtadnya Rifka Mohammed

Tariq Rasheed, direktur Islamic Center di Orlando menyesalkan kasus Rifka digambarkan sedemikian rupa sehingga menimbulkan gambaran yang negatif terhadap Islam, bahkan menjurus ke fitnah terhadap Islam. Padahal menurut Rasheed, yang menjadi inti persoalan kasus ini adalah masalah keluarga.

Pastor Gereja Bellingham Ikut Berpuasa Ramadan

"Puasa meningkatkan kepedulian kita tentang masalah kelaparan di dunia," ujar Ries pada Bellingham Herald edisi Senin (31/8). Ia juga mengatakan, bahwa berpuasa membantunya bukan hanya untuk menjadi seorang Kristiani yang lebih baik, tapi juga sebagai seorang pastor, suami, ayah dan bagian dari umat beragama.

Berjemur Di Padang Mahsyar

Berdekatan dengan Mahmood seolah sedang berada di taman surga, wajahnya teduh, tatapan matanya penuh cahaya, ucapannya sarat hikmah, gurauannya tidak menyakitkan dan tingkah polanya menggambarkan kalau dia orang yang lebih mementingkan kepentingan akhirat daripada sibuk mengurusi dunia, terlalu banyak pelajaran hidup yang saya dapatkan dari buruh migran yang hanya menengok keluarganya tiga tahun sekali ini.