” />
Netters eramuslim yang saya hormati, sebuah kesempatan langka pernah saya alami. Sebagai arsitek muda yang sedang berjuang membentuk jati diri. Allah mempertemukan saya dengan salah satu tokoh bangsa ini. Tokoh yang terkenal akan kesederhanaannya.
DR. Hidayat Nurwahid.Beliau ingin merenovasi rumah lamanya yang ada di Pondok Gede. Sebagai amanat dari almarhum istrinya yang pertama. Dan juga sebagai tempat kenangan bagi buah hati beliau.
Rumah adalah cerminan pemiliknya. Begitu pula proyek renovasi ini. Konsepnya tetap sederhana dan bersahaja. Hingga banyak konsep menarik yang dapat saya bagikan ke netters eramuslim.com sekalian.
Konsep sederhana tersebut ada pada olahan dinding rumah beliau yang menghadap ke halaman rumah dan tanah kosong tempat biasa orang parkir. Karena di bagian belakang rumah terletak Islamic Center Iqro’ yang didirikan oleh Ust. Rahmat Abdullah Allahu yarham.
Saya tidak merubah posisi jendela yang memang sudah ada di area tersebut. Hanya saja untuk menambah kesan cerah perlu lisban bingkai yang dapat mempertegas area jendela. Hingga kita dapat membuat warna cerah di dalamnya.
Untuk area yang tinggi lisban dibuat dengan bentuk memanjang ke bawah. Hingga proporsional bidangnya menjadi seimbang. Kesan tinggi menjulang sedikit terkurangi karena ada warna cerah menjulur ke bawah.
Atap konsol bernuansa tropis tetap saya gunakan. Karena dinding ini tentu terkena kondisi ekstrem. Panas dan hujan yang sering berganti dapat merusak cat dan bahan kusen. Selain itu konsol berfungsi pula sebagai stopper bagi warna pastel yang cerah.
Warna abu-abu cat waterproofing semakin mempertegas bidang. Hingga warna pastel cerah yang tampil semakin menononjol dan menambah cita rasa minimalis yang kuat.
Nah, semoga trik sederhana ini dapat menjadi ide segar bagi kita semua. Renovasi sederhana dari sebuah rumah yang kini lebih sering digunakan sebagai kelas tahfidz qur’an.
Andan Nadriasta, ST