Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Pak Aria yang budiman dan semoga selalu dirahmati Allah SWT,
Langsung saja.. saya ingin bertanya tentang penggunaan bata Celcon pak dilihat dari kekurangan/ kelebihannya, estimasi biaya perM2 (untuk dinding/ tembok) dan cara pemasangannya.
Maaf ya pak, kalau pertanyaannya banyak. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Wa alaikumussalam Wr.Wb.
Mas Taufik yang dimuliakan Allah, mudah-mudahan sampai detik ini Mas Taufik masih tetap istiqomah dalam iman dan islam.
Pertimbangan memilih bata Celcon memang akan sangat tergantung dari kebutuhannya karena setiap material buatan manusia tidak luput dari kekurangan, hanya produk Allahlah yang Maha Sempurna dan manusia tidak akan mampu menyamainya.
Bata Celkon adalah salah satu dari jenis beton ringan aerasi (Aerated Lightweight Concrete/ALC atau Autoclaved Aerated Concrete / AAC) yang pertama kali dikembangkan di Swedia pada tahun 1923 untuk mengurangi penggundulan hutan akibat penggunaan kayu untuk konstruksi rumah yang semakin memperihatinkan. Produk ini kemudian dikembangkan oleh Joseph Hebel di Jerman pada tahun 1943 dan mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1995.
Beton ringan aerasi ini dibuat dari bahan baku pasir kuarsa, kapur, semen, dan bahan pengembang yang dikategorikan sebagai bahan-bahan untuk beton ringan. Pasir kuarsa digiling dalam ball mill sehingga tercapai ukuran butiran yang dibutuhkan. Seluruh bahan baku yang sudah dicampur, air dan bahan pengembang ditimbang dan diukur dalam sebuah mesin pencampur sehingga menjadi adonan yang kemudian dituang ke dalam cetakan baja. Melalui proses kimia, terciptalah gas hidrogen yang membuat adonan mengembang membentuk jutaan pori-pori kecil yang membuat bata ini menjadi ringan. Proses akhirnya adalah mematangkannya dengan memanggang dalam suatu oven bertekanan tinggi yang disebut autoclave chamber dengan uap panas hingga suhu 183 derajat celcius. (sumber : www.hebel.co.id)… Seperti proses membuat roti saja ya….
Sifat ringan pada bata yang dipasaran diantaranya bermerk dagang Celcon dan Hebel ini tentunya memiliki keuntungan dan kerugian :
- Dengan ukuran yang sama maka bobotnya jauh lebih ringan sehingga pembebanan pada struktur di bawahnya juga lebih kecil, sehingga ukuran pondasi menjadi lebih kecil. Karena itu, bata ringan ini banyak digunakan untuk bangunan-bangunan bertingkat banyak atau gedung-gedung karena pembebanan menjadi hal yang sangat penting untuk menekan biaya.
- Dimensinya yang lebih besar dari bata konvensional yaitu 60cm x 20cm dengan ketebalan 7 hingga 10 cm menjadikan pekerjaan dinding lebih cepat selesai dibandingkan bata konvensional. Apalagi pada proses pemasangannya tidak dibutuhkan adukan pasangan yang tebal tapi cukup direkatkan dengan semen instant /mortar tipis-tipis saja.
- Kelebihan lain adalah kemampuannya dalam hal insulasi (penahan) panas dan suara serta tahan terhadap api selama kurang lebih 4 jam, sehingga untuk ruangan-ruangan khusus yang mengharuskan tahan api atau kedap panas dan suara, produk ini sangat bermanfaat.
- Dari segi harga tentunya saat ini masih lebih mahal dibandingkan dengan penggunaan bata konvensional dan pemasangannya pun harus dengan semen instan/mortar yang juga lebih mahal dibandingkan campuran semen dan pasir biasa. Tetapi tentunya dari kecepatan pemasangan, akan lebih menghemat upah tukang, walaupun tidak sembarang tukang bisa mengerjakannya. Selain itu permukaannya yang rapi dan ukurannya yang presisi membuat bata ini tidak membutuhkan pemlesteran yang tebal bahkan bisa diekspos atau langsung dicat, sehingga dari satu sisi juga cukup menghemat biaya.
- Di pasaran, bata ini djual dalam volume m3 sehingga dengan ukuran 60cmx20cmx10cm, per 1 m3 bata ringan terdiri dari 83 buah. Jika dikonversikan dalam m2 maka 1 m2 terdiri dari 8.5 buah. Harga per bata kurang lebih Rp. 8000,-, sehingga harga per m2 nya Rp.68.000,-. Belum termasuk semen instan dan ongkos pasangnya.
- Walaupun kuat tekan bata ini bisa mencapai 20 ton, tapi kelemahan lain yang patut dicermati dari bata jenis ini, karena sifatnya yang lunak dan berongga maka kekuatannya tidak bisa disamakan dengan dinding bata konvensional. Terutama untuk aplikasi pada dinding ruangan atau pagar yang butuh kekuatan dan keamanan. Harus diakui bahwa jenis dinding yang menggunakan bata ini mudah untuk dikorek, dipahat atau dilubangi oleh benda keras. Dilematis memang, kelunakan inilah yang merupakan keunggulan sekaligus kelemahannya.
Dari beberapa keunggulan dan kelemahan bata ringan aerasi ini, tentunya kembali lagi berbicara tentang kebutuhan dan skala prioritas. Jika Mas Taufik menginginkan proses pembangunan rumah menjadi lebih singkat, maka produk-produk instan untuk lantai, dinding dan atap (pernah saya bahas di rubrik-rubrik sebelumnya) bisa menjadi pilihan karena kepraktisannya. Tetapi jika masalah keamanan dan biaya masih menjadi pertimbangan sebaiknya anda berpikir ulang untuk menggunakannya.
Mas Taufik, sahabat-sahabat Nabi pun selalu bertanya pada Nabi SAW, jika ada permasalahan yang membingungkan, tidak jelas atau hal baru bagi mereka, sehingga mereka benar-benar faham dan dapat menjalankan amanat dakwah dengan sebaik-baiknya. Jadi tidak perlu anda sungkan dalam bertanya…hanya janganlah kita mencontoh perilaku bani Israil yang banyak bertanya untuk hal-hal yang tidak berguna, …Mudah-mudahan informasi ini berguna bagi anda dalam menentukan pilihan.
Wassalamu ‘alaikum Wr.Wb.