Netters eramuslim dimanapun anda berada, tampilan rumah minimalis hingga hari ini memang masih cukup kuat pengaruhnya. Hingga demam mode rumah ini menjalar sampai kemana-mana. Tidak jarang demam ini mengabaikan kondisi alam kita yang tropis.
Disain impor ini sebenarnya tidak terlalu cocok dengan iklim tropis kita. Karena ia hanya mengandalkan tampilan muka bangunan yang menarik. Dengan gaya mencolok dan mengandalkan pet beton di muka bangunan sudah menjadikan ia berbeda dengan rumah kebanyakan.
Nah, efeknya rumah sepertti ini menjadi gersang dan panas. Tidak sedikit rumah minimalis namun maksimalis dari sisi listriknya. Karena harus banyak menggunakan AC untuk menurunkan suhu. Atau maksimalis dari segi perawatannya. Karena area muka yang banyak tertimpa hujan dan panas memerlukan perawatan ekstra.
Berdasarkan pengalaman tersebut saya mencoba membuat olahan disain minimalis yang tetap ramah bersahabat dengan alam sekitarnya. Alhamdulillah diberi kesempatan oleh Pak Aziz di Kalisari – Jakarta Timur. Saya dapat mencoba kreasi menarik ini untuk dibagikan informasinya kepada netters eramuslim yang telah setia mengakses kami selama ini.
Fasad rumah ini dilapisi batu alam susun sirih. Hingga temboknya kuat dan tak perlu berganti cat karena kusam terkena hujan – panas tropis. Tinggal merawat dengan cairan anti jamur dan coating clear untuk melindungi tekstur batu alam.
Lubang angin tegak yang menjadi ciri khas minimalis membuat rumah segar. Apalagi dengan taman hijau segar asri di depan rumah. Semakin membuat rumah ini kental dengan nuansa tropi.
Perawatan kusen menjadi mudah karena ia terdiri dari bahan alumnimum yang aman terhadap perubahan iklim yang ekstrem. Dan dengan pet beton pelindung akan membuat kucuran air hujan tidak langsung jatuh ke bangunan.
Inilah sebuah ide sederhana akan rumah minimalis hijau asri yang sejuk segar. Semoga dapat menjadi info berharga bagi netters sekalian.
Andan Nadriasta, ST – [email protected]