Assalamu’alaikum wr. wb
Ustadz Aria yang dirahmati Allah
Saya ingin menanyakan bagaimana cara merawat kayu agar tidak dimakan rayap dan bagaimana cara memperbaiki jika sudah terlanjur dimakan rayap?
Terima kasih atas jawabannya.
Wa ‘alaikumussalam Wr.Wb.
Mbak Ika di Sleman, material kayu memang sudah sejak turun temurun digemari baik untuk konstruksi ataupun interior, walaupun cukup riskan karena menjadi santapan yang lezat bagi makhluk Allah yang bertubuh kecil yang biasa kita sapa dengan Rayap. Material ini memang tidak bisa tergantikan oleh material lain karena merupakan material ciptaan Allah yang memiliki karakteristik khusus. Apalagi jika digunakan untuk bahan pembuatan perabot dan material pelengkap interior lainnya. Urat kayunya yang natural memang terlihat sangat indah dan tidak mungkin ditiru oleh material apapun buatan manusia.
Memang akan sangat mengesalkan jika barang kesayangan kita menjadi sasaran makhluk kecil ini, karena kelengahan kita… perabot, buku, bahkan pakaian kita telah habis digerogotinya. Yang lebih fatal lagi jika konstruksi rangka atap dan kusen rumah kita pun habis disikatnya. Cerdiknya lagi dari tampilan luar terlihat cat atau pelapis kayunya masih utuh sehingga kita tidak sadar jika bagian dalamnya sudah keropos dan tinggal menunggu ambruk.
Pencegahan sejak dini perlu menjadi perhatian khusus, karena tidak lepas dari lingkungan tempat tinggal kita. Pada saat awal pembangunan rumah sebaiknya lakukan antisipasi dengan melakukan “penyuntikan” cairan antirayap ke dalam tanah di sekeliling (rencana) bangunan atau rumah tersebut. Carilah perusahaan anti rayap yang tergabung dalam ikatan Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia (IPPHI) sehingga anda memperoleh jaminan selama 5 tahun untuk bangunan baru dan 3 tahun untuk bangunan yang sudah berdiri.
Terhadap bahan kayu penunjang struktur bangunan, seperti kusen pintu/jendela dan rangka atap, dilakukan Ovenisasi dan Treatment. Karena kayu merupakan material yang diambil dari alam maka sifatnya basah, dengan sistem ovenisasi, kandungan air dikuras sehingga kayu menjadi kering sempurna , sedangkan Treatment merupakan pencelupan material kayu ke dalam cairan kimiawi khusus yang dapat menghindarkan rayap.
Pada kondisi di mana rumah telah jadi, proses pekerjaan antirayap terhadap konstruksi dari bahan kayu dilaksanakan dengan cara disemprot atau menggunakan kuas yang langsung diaplikasikan pada materialnya. Selain menggunakan cairan antirayap yang sudah jadi bisa juga dengan mencampur oli sebanyak 3 bagian dan solar 1 bagian kemudian diaduk. Campuran tersebut dioleskan merata keseluruh permukaan kayu sampai benar-benar kering. Setelah itu baru dilakukan pengecatan pada permukaan kayu.
Pemilihan jenis kayu juga perlu perhatian khusus karena kualitas kayu yang rendah akan menimbulkan masalah di kemudian hari, Berbagai jenis kayu yang sering digunakan untuk konstruksi atap, kusen, furniture dan sebagainya adalah jati, meranti, merbau, nyatoh, dan kamper. Memang jika kita memilih kayu jenis keras seperti jati, ulin (kayu besi), atau ebony (kayu hitam) harganya sudah selangit dan tidak terjangkau kocek kita lagi.
Apabila perabotan kayu kita telah terkena rayap, sebaiknya dilihat tingkat kerusakannya, jika memang sudah parah sebaiknya disingkirkan karena cepat atau lambat akan menjangkiti barang-barang yang lain. Apabila masih bisa diselamatkan maka bagian yang terkena rayap dikikis atau dipotong sehingga tidak ada jalan rayap lagi dan kemudian bisa kita lakukan penyuntikan atau pelapisan cairan anti rayap. Setelah cairan mengering sempurna, lakukan perbaikan dengan mendempul bagian-bagian yang terkena rayap dan melapisi kembali dengan cat atau pelapis kayu lainnya. Bagian-bagian perabot yang menempel pada dinding pun perlu dilakukan treatment dengan melapisinya dengan cat anti rayap. Untuk lantai kayu dan furniture lakukanlah perawatan dengan membersihkannya menggunakan cairan khusus untuk merawat kayu serta lakukanlah pengecekan dan memindahkan secara berkala agar kondisi barang-barang tersebut selalu terpantau dan bisa diatasi sedini mungkin.
Jika kita menyayangi perabotan kayu dan rumah kita, apalagi merupakan warisan orang tua, segeralah berantas sampai tuntas, janganlah sekali-kali membiarkan kebocoran kecil yang akan menimbulkan kelembaban, apalagi jika sampai membasahi perabotan kayu kita. Daerah yang lembab dan bau kayu basah akan menjadi tempat yang subur bagi perkembangan rayap.
Di tengah kekesalan kita terhadap makhluk kecil ini, sebagai makhluk ciptaan Nya juga, kita tidak selayaknya menyalahkan mengapa Allah SWT menciptakan makhluk yang merugikan ini, karena sesungguhnya tidaklah ada yang sia-sia dalam penciptaan Allah tersebut, tinggal bagaimana kita bisa mensikapinya…. Robbana maa khalaqta haazaa baatila subhaanaka fa qinaa azaabannaar.
Wassalamu ‘alaikum wr.wb