Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Pak Aria yang kami hormati, kami adalah pasangan muda yang kedua-duanya bekerja, sehingga otomatis waktu kami lebih banyak di luar rumah. Tahun depan Insya Allah kami punya rencana untuk membangun rumah sendiri, untuk itu kami banyak membaca majalah–majalah arsitektur untuk mencari desain rumah yang cocok dengan kondisi kami, tetapi dengan banyaknya desain yang ada kami semakin bingung dan membutuhkan masukan dari Pak Aria mengenai style yang cocok untuk desain rumah kami nanti. Sebelumnya kami ucapkan terima kasih atas kesediaan Pak Aria menjawab pertanyaan kami.
Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.
Wa ‘alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillah wa syukurillah, Allah masih memberikan karunianya sehingga detik ini bapak dan ibu masih bisa menikmati rizki yang diberikan Allah…, hanya janganlah kesibukan dunia tersebut sampai melenakan bapak dan ibu sehingga lupa untuk beribadah pada Nya.
Rencana untuk membangun rumah memang sangat pelik, apalagi dengan kondisi keuangan yang serba ‘mepet’, tetapi saya yakin bapak dan ibu sepertinya sudah cukup siap menghadapi kondisi tersebut, bahkan telah berpikir lebih jauh lagi dari sekedar bagaimana bisa membeli atau membangun rumah dengan budget yang terbatas, tetapi sudah beranjak pada tahap “Bagaimana desain rumah yang cocok dengan kondisi bapak dan ibu?”
Memang kalau kita membuka-buka banyak ragam majalah atau buku-buku referensi tentang desain arsitektur, banyak sekali style yang ditawarkan dan sedikit banyak membuat kita ‘lapar mata’ untuk mengadobsinya, tetapi semuanya terpulang pada kondisi bapak dan ibu, tentunya dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti :
- Tingkat kesibukan bapak dan ibu
- Hal-hal yang membuat bapak dan ibu nyaman di rumah
- Kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan
- Jumlah anggota keluarga dan aktivitas
- Faktor lingkungan setempat
Contoh : Jika bapak dan ibu adalah orang yang sibuk, maka hindarilah desain rumah yang banyak unsur ornamennya, karena dengan kesibukan bapak dan ibu tersebut, tentunya perawatan rumah akan sangat jarang dilakukan sehingga akan menyulitkan dan menjadi beban, pilihlah desain rumah yang simple dengan penggunaan material finishing yang mudah perawatannya. Juga dalam interiornya pilihlah furniture yang praktis, desainnya sederhana dan sesuai dengan kebutuhan.
Jika bapak dan ibu lebih nyaman dengan suasana yang terbuka, tentunya desain rumah yang ‘open air’ yang banyak memasukkan unsur-unsur ruang luar (taman) ke dalam ruangan menjadi pilihan yang tepat.
Apabila bapak dan ibu mempunyai kebiasaan berkumpul dengan keluarga, maka optimalkan desain ruangan yang banyak memiliki interaksi satu sama lain, sehingga dengan sering terjadinya komunikasi dan interaksi dalam keluarga insya Allah akan menjaga keharmonisan rumah tangga. Menyesuaikan kebutuhan ruang dengan jumlah anggota keluarga dan aktivitas juga merupakan hal yang bijak, karena akan menghindarkan desain ruangan yang mubazir karena tidak ada yang menggunakannya.
Dan yang jangan sampai dilupakan adalah kondisi lingkungan setempat, apakah berada di tengah real estate, pemukiman elit atau di perkampungan. Pilihlah desain rumah dengan arif sehingga tidak menimbulkan kesenjangan sosial terhadap masyarakat di lingkungan tersebut, karena sebaik-baiknya seorang muslim adalah yang baik pada tetangganya.
Jika itu semua sudah ditemukan jawabannya, maka memilih desain rumah menjadi tidak sulit, karena semua akan dikembalikan lagi kepada kebutuhan dari bapak dan ibu. Sebaiknya musyawarahkan terlebih dulu dengan seluruh anggota keluarga untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dan tentunya apabila ada keinginan yang saling bertentangan, terlebih dulu dicari kesepakatannya sehingga tidak menimbulkan penyesalan di kemudian hari.
Yang terpenting dalam konsep Islam janganlah bapak dan ibu berlebih-lebihan dalam memilih style atau gaya rumah karena Allah tidak menyukai segala perbuatan yang berlebih-lebihan….dan tentunya tidak boleh ‘latah’ dengan trend desain yang tengah ‘in’ atau yang sedang digandrungi, karena semua itu harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Ibarat membeli pakaian janganlah tergiur hanya dengan label merk yang terkenal tetapi harus disesuaikan dengan kondisi tubuh orang yang akan memakainya.
Mungkin itu saja yang bisa saya bantu, dan saya doakan impian bapak dan Ibu dapat segera terwujud.
Wallahu a’lam bish-shawab, Wasalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh