Assalamualaikum Wr.Wb.
Hallo mas Aria..apa kabar?? Sehat selalu kan : ).
Perkenalkan saya seorang arsitek beginner…yang insya Allah selalu mencoba untuk maju mencapai cita – cita, wuyssshh :D.
Hmm..sebagai seorang beginner ada beberapa hal yang membuat saya sedikit kebingungan n butuh pencerahan dari para arsitek senior..ya seperti mas Aria itu.
Saya ingat dulu ketika masih di bangku kuliahan di kota M..beberapa orang dosen pernah memberi semacam “wejangan” kepada para mahasiswa, yang isinya kurang lebih seperti ini : “Ntar..klo kamu – kamu udah pada tamat, inget ye..jangan punya jati diri doble….”. Trus tu dosen nyambung lagi : “ Klo mau arsitek ya jadi arsitek…klo mau kontraktor ya jadi kontraktor.., jangan merangkap deh, arsitek sekaligus kontraktor, gak bagus itu.”
Mulai dari saat itu ampe sekarang … saya masih bingung..!! Apa maksudnya ya ?? Apa karena image buruk seorang kontraktor yang suka “bermain kotor” sehingga merusak image seorang arsitek yang memilih untuk merangkap menjadi seorang kontraktor..????
Plisss…penjelasan/nasehat/keterangan/wejangan dll…dari Mas Aria.
NB : Mohon maaf apabila keterusterangan saya yang sedikit kasar, membuat para pembaca menjadi tersinggung/sakit hati/broken heart…dll.
NB lagi : Saya hanya manusia biasa yang membutuhkan penjelasan/nasehat/keterangan/wejangan, dan selalu berusaha untuk maju, ciaoo XD.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Wa ‘alaikumussalam Wr.Wb.
Alhamdulillah atas izin Allah, saya sekeluarga sehat-sehat saja dan saya juga mohon maaf kepada seluruh netters karena hampir dua minggu ini belum bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan anda, karena harus mengurus ibu mertua yang sakit keras dan beberapa hari yang lalu akhirnya dipanggil oleh Allah SWT, mudah-mudahan amaliah beliau diterima disisi Nya dan akan dikumpulkan kelak di dalam surga, amin yaa robbal aalamin.
Adik Fai yang tersayang, Alhamdulillah wa syukurillah karena saya juga dipercaya oleh Allah untuk mengajar di jurusan arsitektur di sebuah perguruan tinggi dimana mata kuliah yang saya bimbing adalah komunikasi arsitektur, kegalauan yang anda alami ini sering kali juga menggelayuti mahasiswa-mahasiswa yang hampir mentas dari kampus.
Saya akan coba mengajak anda sedikit merenung agar lebih ringan dalam melenggangkan kaki menuju dunia persilatan arsitektur yang penuh dengan segala macam intrik-intrik.
Masa kuliah adalah masa untuk bereksplorasi dengan bebas, kita hanya harus berhadapan dengan dosen-dosen dengan karakter yang cukup beragam sebagai klien….. Nggak sedikit mahasiswa yang curhat pada saya karena mentok menghadapi dosen-dosen yang nota bene ‘keukeuh‘ dengan pendiriannya lantaran malas untuk meng-up date diri dengan kemajuan informasi dan teknologi. Apakah terus sikap kita harus menyalahkan mereka….., dan atas nama idealisme kita ngotot walaupun dapat nilai D atau E……Tentu tidak seperti itu…karena dalam ilmu komunikasi… ibarat orang main bola, kita harus pintar menggocek bola hingga masuk ke dalam gawang. Sikap paling bijak, tentunya dengan komunikasi yang baik, argumentasi yang kuat disertai data-data yang akurat,… .ibarat mau berperang harus pintar-pintar milih senjata yang akan digunakan, jangan asal tembak saja. Anggaplah dosen adalah klien kita yang harus diservis sebaik-baiknya agar proyek bisa jatuh ke tangan kita. Sikap ini harus kita pupuk sejak masa kuliah karena pada saat kita terjun dalam dunia praktisi…, ilmu-ilmu komunikasi seperti ini tidak pernah kita dapatkan di bangku kuliah.
Dari kasus di atas, kalau boleh saya jabarkan dalam pointers-pointers adalah sebagai berikut :
- Harus meluruskan niat dan menjadikan semua yang anda kerjakan bernilai ibadah di mata Allah
- Bersikap santun dalam penampilan, perbuatan dan perkataan….sebagai seorang muslim dan mukmin tentunya sikap ini sudah mutlak harus ada pada diri kita dan inilah awal dari kunci kesuksesan dunia dan akhirat.
- Mampu mengkomunikasikan desain dengan baik karena sehebat apapun karya kita, jika gagal dalam menyampaikan ide-ide kita pada orang lain jadi nggak ada artinya. Kalau kita lihat arsitek-arsitek hebat di berbagai penjuru dunia ini, selain mereka maestro dalam karya juga sangat jago dalam berdiplomasi.
- Supel dalam bergaul serta selalu menjalin silahturahmi dengan siapapun dari golongan bawah, menengah ataupun the have, sehingga kita tidak canggung dimanapun berada. Cobalah manfaatkan situs-situs pertemanan di internet untuk memperkenalkan diri dan mencari relasi sebanyak-banyaknya.
- Mampu memahami psikologis klien karena ilmu arsitektur itu adalah setengah teknik yang mengandalkan logika dan setengahnya seni yang mengandalkan intuisi. Jadi jangan memaksakan idealisme kita yang mungkin tidak bisa diterima oleh orang lain. Buatlah klien merasa nyaman dengan mendengarkan keiinginan dan keluhan mereka dan berikanlah masukan, dan solusi sehingga mau memberikan amanahnya pada kita.
- Mengikuti perkembangan teknologi dan informasi baik dari majalah,koran, internet dan segala bentuk media informasi dan teknologi. Bekali diri dengan kemampuan multimedia, karena akan memudahkan kita untuk menyampaikan ide-ide desain dalam bentuk visual 3 dimensi pada klien yang nota bene nggak akrab dengan istilah-istilah denah, tampak, potongan, blok plan, site plan dan sebagainya.
- Professional dalam menjalankan amanah serta komitmen akan waktu dan janji.
Pointers-pointers di atas adalah basic yang harus dimiliki seorang arsitek yang hendak terjun dalam belantara arsitektur. Nggak bisa dalam sehari tentunya anda dapat merubah sikap, tetapi kalau dimulai dari sekarang, nggak terlambat kok.
Nah sekarang saya coba jabarkan pointers-pointers tersebut dalam tindakan nyata yang mungkin akan bermanfaat bagi anda dan calon-calon arsitek lain….:
- Begitu anda lulus, jangan pernah menolak pekerjaan apapun yang ditawarkan walaupun mungkin anda dibayar murah atan bahkan tidak dibayar sama sekali. Tujuannya adalah melatih diri anda dalam mencari solusi-solusi desain… Ibarat belajar berenang ya harus nyebur ke dalam kolam renang jika ingin jago berenang. Tidak ada salahnya anda menawarkan desain gratis pada teman, tetangga, saudara, pengurus musholla atau teman-teman di situs pertemanan agar anda punya kesempatan untuk mewujudkan karya-karya anda. Di sini anda akan berlatih berkomunikasi dengan memahami keinginan-keinginan klien anda dan mampu mencari pemecahan masalah yang tepat.
- Masuklah dalam organisasi profesi Arsitektur (Ikatan Arsitek Indonesia) di wilayah anda agar sebagai arsitek kita memiliki etika profesi dan hak-hak kita terlindungi Apalagi tidak lama lagi undang-undang arsitektur akan disyahkan dan saat ini pun jika anda ingin berkiprah dalam proyek-proyek pemerintah telah disyaratkan untuk memiliki sertifikasi profesi yang diterbitkan oleh organisasi profesi terkait.
- Bergabunglah dalam organisasi kemasyarakatan, agar anda mengenal karakter manusia yang beragam sehingga memiliki kepekaan dalam memahami psikologis klien dan mampu memperluas relasi.
- Mengikuti sayembara-sayembara yang diadakan oleh organisasi profesi, bahan bangunan, majalah dan sebagainya untuk menambah pengalaman dan memperkenalkan kiprah anda dalam jagad arsitektur.
- Membuat blog profil anda dan mengisinya dengan tulisan tentang dunia arsitektur serta bergabung dalam situs-situs pertemanan untuk mengenalkan diri anda dan menjalin relasi sebanyak mungkin. Kita harus yakin karena Nabi pun pernah mengatakan bahwa dengan silahturahim akan membuka pintu rizki.
- Dan langkah terakhir yang cukup simple adalah menjaga silahturahim dengan klien-klien anda walaupun proyek sudah berakhir. Cukup dengan hal-hal kecil saja seperti menanyakan kabar, memberi ucapan idul fitri, ucapan selamat berpuasa, berkunjung dan sebagainya, karena marketing yang paling handal adalah rekomendasi dari klien-klien anda kepada kerabat, teman, tetangga dan sebagainya karena kepercayaan mereka pada anda.
Terkait dengan komentar beberapa dosen anda “Ntar..klo kamu – kamu udah pada tamat, inget ye..jangan punya jati diri doble….”. “ Klo mau arsitek ya jadi arsitek…klo mau kontraktor ya jadi kontraktor.., jangan merangkap deh, arsitek sekaligus kontraktor, gak bagus itu.”…….Saya tidak bisa menyalahkan sepenuhnya dan membenarkan sepenuhnya karena semua akan tergantung dari person yang bersangkutan. Insya Allah jika semua kita niatkan untuk ibadah dan mampu memegang amanah tentunya tidak akan terjadi seperti apa yang anda katakan “bermain kotor”.
Dunia profesi yang berbasic arsitektur, sangat luas tidak terbatas pada konsultan dan kontraktor saja, tapi bisa sebagai pendidik, penulis, pengembang, pengawas, stage designer, broadcast, presenter, exhibition designer, interior designer, animator, dan sebagainya, tapi semua basic keilmuan tidak mungkin kita pelajari satu persatu di bangku kuliah, karena tujuan kita kuliah adalah menjadi seorang arsitek. Semua akan berjalan seiring waktu dan kecenderungan anda kelak. Jadi sebaiknya anda tidak membatasi diri dalam satu bidang saja, apalagi saat ini semua yang anda jalani dalam upaya mencari …..jati diri. Memperluas wawasan dengan menggeluti profesi-profesi tersebut akhirnya akan lebih memantapkan langkah anda untuk menentukan jati diri anda. Idealisme akan terbukti dengan berjalannya waktu, dan bukan hanya terbatas pada satu bidang profesi saja. Dimana pun anda berkiprah, disitulah seharusnya idealisme dan profesionalisme ditancapkan, hatta anda memilih profesi sebagai seorang konsultan yang merangkap sebagai kontraktor.
Nah itulah sedikit wejangan dari saya, mudah-mudahan makin memantapkan langkah anda untuk menjadi seorang arsitek apapun nantinya profesi yang akan anda geluti. Tidak ada istilah arsitek senior atau junior semua sama-sama dalam rangka untuk beribadah pada Allah, karena senioritas itu adalah sifat iblis ketika menolak perintah Allah untuk tunduk pada Adam. Selamat bergabung dan mudah-mudahan bisa memberikan banyak manfaat bagi umat.
Wassalamu ‘alaikum Wr.Wb.