Assalamualaikum Wr Wb..
Saudara saya Katolik bilang bahwa mereka juga mengakui 1 tuhan Allah dan menganggap kalau Yesus itu hanya perantara doa saja seperti halnya nabi Muhammad dalam Islam. Sehingga mereka menganggap agama Islam dan Katolik itu sama-sama menyembah Allah. Bagaimana pendapat ustadz?
Terima kasih, wasalamualaikum wr wb
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Saudara Anda yang Katholik itu termasuk bagian dari berjuta umat Kristiani yang bingung dan tidak bisa memastikan tentang siapa tuhan mereka. Hal itu sudah berlangsung lebihdari 2000 tahun.
Mereka didera perbedaan pendapat yang amat tajam tentang apa dan bagaimana konsep tentang ketuhanan. Sejak agama ini diboyong ke Eropa, begitu banyak paham theologi Barat yang paganis dimasukkan ke dalamnya. Maka tiap gereja punya konsep theologi sendiri-sendiri, satu dengan yang lain tidak pernah sama.
Jadi apa yang saudara anda katakan itu tidak bisa dijadikan standar bahwa seluruh umat Kristiani beraqidah seperti itu. Tergantung dari sekte dan alirannya. Dan jumlahnya bisa mencapai ribuan bahkan ratusan ribu kalau dihitung sejak awal sejarah Masehi.
Nanti Anda akan bertemu dengan kalangan Kristiani yang dengan tegas menyembah nabi Isa ‘alaihissalam. Bahkan mengatakannya sebagai anak Allah SWT. Selain itu yang sudah jadi tred-mark adalah ungkapa mereka bahwa tuhan itu ada tiga buah. Kita sering menyebutnya sebagai Trinitas.
Meski banyak sekte dan aliran aqidah, namun ada main stream yang mewakili pandangan mayoritas agama itu, sebagaimana dicatat dalam Al-Quran:
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata, "Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putera Maryam", padahal Al-Masih berkata, "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.(QS. Al-Maidah: 72)
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan, "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.(QS. Al-Maidah: 3)
Ayat ini tidak secara spesifik menyebutkan bahwa agama nasrani secara resmi menyembah nabi Isa dan beraqidah trinitas. Tetapi ayat ini secara tegas menyebutkan bahwa siapa pun yang menuhankan Nabi Isa, berarti mereka kafir. Demikian juga mereka yang berpaham trinitas, maka mereka kafir.
Dan sepanjang sejarah, yang paling sering menyembah Nabi Isa dan bertrinitas-ria adalah para penganut agama Nasrani. Walau pun ada sekte-sekte tertentu yang barangkali tidak demikian, seperti paham teman anda itu.
Mereka Tetap Sesat
Tapi jangan bangga dulu, sebab kalangan Kristiani yang tidak menyembah Nabi Isa dan tidak berpaham trinitas tetap masih sesat dan masih kafir, selama mereka belum mengakui kenabian shahabat nabi Isa, yaitu Muhammad SAW.
Dahulu Abu Jahal, Abu Lahab, Umayyah dan para gembong kafir Quraisy dikatakan kafir, padahal mereka juga menyembah Allah. Orang Arab jahiliyah sejak dahulu sudah menyembah Allah. Apakah agama mereka sama dengan agama Islam? Tentu tidak.
Mengapa tidak?
Karena selain masih menyembah tuhan yang lain, mereka juga kufur terhadap kenabian Muhammad SAW. Padahal itu harga mati buat keimanan. Tanpa iman atas kenabian Muhammad, tidak ada iman yang sesungguhnya.
Perlu diketahui bahwa kenabian Muhammad SAW menghapus berlakunya semua agama langit yang turun dari Allah SWT. Jadi selama umat Kristiani tidak mengakui kenabian Muhammad, mereka tetap kafir dan masuk neraka.
Umat Islam bukan hanya beriman kepada nabi Muhammad SAW saja, tetapi juga beriman kepada Nabi Isa bahkan beriman kepada semua nabi.
Dalam pandangan Islam, semua nabi berada dalam satu barisan yang sambung menyambung menjadi silsilah risalah dari langit. Mengingkari kenabian salah satu dari silsilah itu, adalah perbuatan sesat dan kufur.
Nabi Muhammad Tidak Menjadi Perantara Doa
Juga perlu diketahui bahwa fungsi nabi Muhammad SAW bukan untuk menjadi perantara doa, sebagaimana tuduhan saudara anda itu. Buat seluruh umat Islam, doa itu dipanjatkan langsung dari hamba kepada Allah SWT. Sebab Allah itu sangat dekat, bila seorang hamba meminta, Dia pasti akan menerimanya.
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka, bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.(QS. Al-Baqarah: 186)
Allah SWT sendiri yang menyebutkan agar kita meminta langsung kepada-Nya, tidak lewat siapa pun termasuk lewat Nabi Muhammad SAW. Adapun ayat yang mengandung kata wasilah (perantaraan), bukan lewat perantaraan nabi Muhammad melainkan lewat amal shalih.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al-Maidah: 35)
Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc