Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Ustaz yag dirahmati Allah, ada hal yang ingin saya tanyakan. Bolehkah jika kita beramal sholeh dengan niat agar Allah menyegerakan membalas amal kita di dunia? Sebagai misal saya bersedekah dengan niat agar kesulitan atau hajat saya bisa terlaksana, pun jika sudah dibalas Allah dengan terkabulnya hajat atau terbebasnya dari kesulitan apakah pahala kita di akhirat hapus? Syukron
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Berbuat kebajikan agar Allah memberikan pertolongan kepada kita di dunia tentu saja boleh. Sebab amal baik kita itu bukan hanya untuk akhirat saja tetapi juga untuk kebaikan kita di dunia. Tetapi juga jangan hanya melulu untuk kebaikan dunia dengan melupakan kebaikan akhirat. Keduanya harus seimbang dan sama-sama kita mintakan kepada Allah SWT.
Bukankah lafadz doa Rasulullah SAW juga meminta kebaikan di dunia dan akhirat juga?
وِمِنْهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Dan di antara mereka ada orang yang berdo’a, "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka." (QS Al-Baqarah: 201)
Bahkan Allah SWT melarang kita melupakan perhatian dari mendapat kebaikan di dunia ini. Kebaikan di dunia ini bisa kita dapat dengan usaha yang halal lagi giat, namun tetap juga harus diiringi dengan doa dan amal baik agar usaha itu diberikan keberkahan.
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِن كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari duniawi dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS Al-Qashash: 77)
Kebaikan di dunia tidak boleh dilupakan. Dan hal itu bisa didapat dengan doa dan amal-amal kebajikan yang kita lakukan. Amal-amal yang kita lakukan itu bukan hanya untuk menggapai pahala di akhirat nanti, tetapi demi kebaikan kita di dunia ini.
Salah satu bukti nyata adalah bahwa penduduk negeri yang berbuat baik (mushlihun) tidak akan dibinasakan atau diturunkan kepada mereka bencana. Demikianlah ketetapan Allah sebagaimana firman-Nya:
وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَى بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ
Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan. (QS Huud: 117)
Negeri yang penduduknya beriman kepada Allah dan bertaqwa, maka Allah akan buka untuk mereka pintu-pintu keberkahan dari langit dan bumi. Keberkaan dari langit banyak sekali bentuknya, seperti hujan yang cukup sehingga dapat menghidupkan segala sesuatu. Dengan air itu Allah menghidupkan segala yang mati. Keberkahan dari bumi pun banyak sekali ragamnya, seperti munculnya mata air, sungai, tumbuhan, barang tambang dan lainnya.
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاء وَالأَرْضِ وَلَـكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS Al-A’raf: 96)
Amal kebajikan yang kita lakukan ini bisa berfungsi juga untuk menolak bala’ dan azab duniawi. Juga bisa digunakan untuk meminta pertolongan langsung, sebagai bentuk tawassul kita kepada Allah SWT. Seperti kisah tiga orang yang terjebak di dalam gua, lalu masing-masing bertawassul kepada Allah dengan menggunakan amal kebajikan mereka masing-masing. Sehingga akhirnya mereka terbebas dari terkubur hidup-hidup di dalam gua.
Semua berkat amal kebajikan mereka di dunia yang juga berfungsi untuk meminta pertolongan di dunia ini.
Maka silahkan anda beramal shalih dan berdoa, bukan hanya untuk mendapat pahala kebajikan diakhirat nanti, tetapi juga untuk kemashlahatan di dunia ini juga.
Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.