Assalamualaikum wr. wb.
Ustadz yang saya cintai. Saya sangat bersyukur ada kesempatan untuk bertanya melalui media ini. Saya masih mempunyai ganjalan yang belum terjelaskan mengenai peristiwa hari kiamat besar.
Apakah Hari Kiamat kubra nanti akan menghancurkan semua alam semesta atau apakah hanya terjadi pada solar system saja yaitu matahari dan planet-planet yang kita kenal? Baru-baru ini saya menemukan gambar yang sangat jelas bahwa tatasurya kita ini hanyalah satu titik kecil di jagat raya yang luas tanpa tepi. Bahkan banyak sekali galaksi bertebaran di alam raya ini. Sementara itu ada kepercayaan lain bahwa terlalu mengada-ada kalau hari kiamat menyangkut seluruh alam. Terus untuk apa Allah membuat alam yang demikian luas jika ternyata dihancurkan juga secara keseluruhan pada kiamat kubra?
Pertanyaan ke dua: apakah orang-orang yang telah mati merasakan juga kejadian besar itu? Sementara ini saya berfikir bahwa orang yang mati tidak akan mengetahui kejadian hari kiamat, karena waktu itu mereka belum dibangkitkan.
Pertanyaan ketiga: orang yang telah dibangkitkan kembali di atas permukaan bumi mereka nanti akan melihat neraka, berarti apakah neraka itu ada di bumi? Terus dikatakan bahwa surga dan neraka dibatasi dinding yang di luarnya ada siksa dan di dalamnya ada rahmat, apakah ini juga terjadi di atas permuakaan bumi.
Terimakasih banyak atas berkenannya menjawab kebingungan saya.
Wassalaamu’alaikum,
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Hari kiamat kubra adalah hari dihancurkannya alam semesta, bukan hanya bumi yang kita tempati, atau solar system, atau galaksi Bimasakti kita saja, akan tetapi semua benda langit di jagad raya ini memang akan dihancurkan. Perhatikan firman Allah SWT berikut ini:
إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ وَإِذَا النُّجُومُ انكَدَرَتْ وَإِذَا الْجِبَالُ سُيِّرَتْ وَإِذَا الْعِشَارُ عُطِّلَتْ وَإِذَا الْوُحُوشُ حُشِرَتْ وَإِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْ
Apabila matahari digulung. Dan apabila bintang-bintang berjatuhan. Dan apabila gunung-gunung dihancurkan. Dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan). Dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan. Dan apabila lautan dipanaskan. (QS At-Takwir: 1-6)
وَإِذَا السَّمَاء كُشِطَتْ
dan apabila langit dilenyapkan. (QS At-Takwir: 11)
إِذَا السَّمَاء انفَطَرَتْ وَإِذَا الْكَوَاكِبُ انتَثَرَتْ
Apabila langit terbelah dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan. (QS Al-Infithar: 1-2)
Bukan hanya matahari yang dihancurkan, akan tetapi bintang-bintang di langit yang pada hakikatnya adalah matahari-matahari lain, juga akan dihancurkan. Jadi termasuk galaksi kita dan juga galaksi lainnya pun akan dihancurkan, tanpa terkecuali. Bahkan langit pun lenyap dan terbelah, serta bintang-bintang berserakan.
2. Orang-orang yang sudah wafat sebelumnya tentu tidak akan merasakan huru-hara hari kiamat, karena mereka sudah pergi lebih dulu ke alam lain, yaitu ke alam barzakh.
Bahkan dalam sebagian riwayat disebutkan bahwa sesaat sebelum fitnah kiamat kubra ini terjadi, orang-orang shalih memang akan dimatikan terlebih dahulu, agar terhindar dari petaka dan histeria paling mencekam sepanjang sejarah dunia.
Soalnya ketika melihat bumi mengeluarkan semua ini perutnya, gelombang tsunami terdahsyat di dunia, langit terbelah, bintang-bintang bertabrakan satu sama lain, matahari tabrakan dengan bulan, gunung-gunung beterbangan bagaikan bulu, serta manusia bagaikan anai-anai yang bertebaran, tentu semua pemandangan itu terlalu mencekam dan menakutkan. Sehingga merupakan siksaan tersendiri yang tiada taranya.
Maka sebagai kasih sayang Allah SWT kepada orang-orang yang dicintai-Nya, mereka dipanggil terlebih dahulu. Agar tidak sempat merasakan pedihnya huru-hara kiamat kubra.
3. Ketika alam dunia sudah lenyap, manusia seluruhnya mati termasuk semua makhluk lainnya baik jin maupun malaikat, Allah SWT mula-mula menghidupkan kembali malaikat Israfil untuk meniup sangkakala. Maka manusia dibangkitkan lagi, tapi bukan di bumi tapi di alam lain yaitu alam akhirat. Bumi sudah lewat dan lenyap tinggal kenangan.
Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu. (QS Az-Zumar: 68)
Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.