Kepercayaan bangsa-bangsa di Eropa pun tidak kalah serunya terhadap konsep dewa-dewa ini. Semua bintang di langit dianggap dewa, diberi nama dan dikait-kaitkan dengan nasib seseorang. Kemudian ada dewa senior di gunung Olympus, Zeus namanya. Dewa ini punya anak, setengah dewa tapi setengah manusia, Hercules namanya. Lalu para dewa itu bertindak-tanduk seperti manusia, bahkan hewan. Ada yang perang, ada yang berzina, ada yang mabuk-mabukan bahkan ada dewa yang kerjaannya melacurkan diri.
Kepercayaan bangsa Romawi kuno hingga hari ini masih saja berlangsung di masyarakat barat, mereka masih sangat kental mempercayai adanya dewa-dewa itu.
Agama samawi datang menolak semua konsep tuhan banyak dan beranak pinak. Dalam konsep agama samawi, tuhan hanya satu. Dia Maha Sempurna, tidak sama dengan manusia, Maha Agung dan Maha Suci dari segala sifat kekurangan. Selain tuhan yang satu, tidak ada apa pun yang boleh disembah. Maka tidak ada paganisme (paham kedewaaan) dalam agama samawi.