Assalamu’alaykum wr. wb.
Bu saya seorang guru di sebuah sekolah swasta. Di sekolah kami menerapkan pemisahan kelas berdasar pada kemampuan siswa. Apakah ada dampak yang baik dari model seperti ini? dimana yang terjadi (kebetulan saya menangani anak-anak yang lowers) adalah kondisi kelas yang susah untuk dikendalikan karena ternyata kebanyakan anak-anak yang aktif (bahkan super aktif) jadi ngumpul di kelas saya. Sehingga kadang guru lain yang mengajar di kelas saya jadi agak kurang semangat. Mohon penjelasan dan tanggapan. Terima kasih.
wassalamu’alaykum wr. wb.
Wa’alaikumussalam Wr. Wb.
Pemisahan kelas berdasarkan kemampuan siswa menurut saya kurang manusiawi. Karena dalam hal ini, pada umumnya anak dengan sendirinya oleh guru-guru yang bersangkutan diberi label "anak cerdas" untuk kelas yang anak didiknya mempunyai kemampuan akademik yang unggul. Sementara "anak bodoh" untuk anak didik yang mempunyai kemampuan di bawah rata-rata.
Secara psikologis dengan label tersebut sudah sangat membuat anak semakin terpukul untuk anak yang kemampuannya dianggap dibawah rata-rata. Sementara untuk anak yang dianggap cerdas akan membuat anak menjadi sombong dan mudah meremehkan orang lain. Terutama meremehkan teman-temannya yang di kelas "lowers".
Lebih-lebih lagi diperparah dengan sikap guru yang tidak lagi bersemangat jika mengajar anak-anak murid di kelas lowers. Hal ini tentu akan membawa efek yang negatif secara psikis untuk anak didik. Karena ia merasa diabaikan dan diremehkan.
Bukankah sudah menjadi tugas dan kewajiban seorang guru untuk memberikan ilmu kepada setiap anak didiknya ? Jika guru sudah tidak bersemangat mengajar mereka, apatah lagi mereka ! Tentu lebih tidak siap lagi menerima materi pelajaran dari guru-guru yang tidak ikhlas. Bukankah ilmu itu adalah cahaya ? Dan cahaya tidak akan masuk ke dalam hati yang tidak bersih ?
Sudah sepatutnya tugas gurulah untuk merangkul, membimbing mereka untuk menjadi manusia yang lebih baik. Kalaupun memang target sekolah mengejar prestasi akademik, sebaiknya para guru mencari cara, metode dan strategi pembelajaran yang tepat dan disukai semua anak didik. Sehingga anak didik belajar dengan nyaman dan tidak takut.
Menurut saya sebaiknya anak-anak dengan kemampuan akademik di bawah rata-rata tetap digabungkan belajarnya dengan anak-anak lain yang cerdas. Sehingga mereka akan mempunyai semangat belajar dan teman-teman yang lain pun dapat membantu menjelaskan materi pelajaran yang belum mereka fahami. Dengan tetap dibawah arahan dan pengawasan para guru sehingga terbentuk kelas yang kondusif dan dinamis.
Demikianlah, semoga kita semua bisa menjadi guru yang lebih sabar dan bijaksana sehingga dicintai oleh seluruh penduduk bumi. Lebih-lebih dicintai Allah SWT dan Rasul-Nya. Aamiin.
Wallahu a’lam bisshawab
Namih Al Faisal, S.Pd.