Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Kami mempunyai seorang anak angkat yang kami asuh semenjak bayi. Saat ini usianya 8 tahun. Sejak bayi anak yang kami asuh ini sering rewel dan cenderung sulit untuk dibujuk. Menginjak usia 4 tahun kami merasa kewalahan dengan tingkah lakunya yang sulit terkendali dan cenderung destruktif. Bahkan diusianya tersebut anak kami belum bisa bicara. Apalagi mengungkapkan keinginannya. Kami seringkali dibuat pusing dengan ulahnya terutama pada saat marah karena biasanya mengamuk.
Akhirnya kami membawa anak kami ke klinik tumbuh kembang anak. Dari hasil tesnya sungguh mengejutkan kami ternyata anak kami terkategori ADHD (Attention Deficit Hyperactifity Disorder). Saat itu kami sangat syok dan kecewa. Mengingat harapan kami kehadirannya bisa menjadi penyejuk dan meramaikan dalam kehidupan rumah tangga kami yang memang belum dikarunia anak selama bertahun-tahun.
Berdasarkan saran dari konsultan klinik tersebut maka kami ikutkan anak kami pada program therapi secara rutin namun hanya hingga 1 tahun, lantaran tidak adanya perkembangan. Dan diusianya yang 8 tahun anak kami ini hanya kami sekolahkan di TK biasa. Dari tingkah lakunya sendiri tidak adan perubahan bahkan malah semakin menjadi-jadi. Berteriak-teriak, mengamuk, menggigit adalah hal-hal biasa yang dia lakukan. Yang ingin kami tanyakan apakah diusianya yang sekarang sudah terlambat untuk dilakukan proses penyembuhan atau pengobatan ? Dan apakah sebenarnya penyebab dari ADHD tersebut ? Atas jawaban ibu kami ucapakan terimakasih.
Wa’alaikumussalam Wr. Wb.
Ibu Afifah yang Insya Allah diberkahi oleh Allah SWT. Semoga Allah Yang Maha Rahman berkenan membalas kebaikan ibu dan suami yang telah merawat dan mengasuh seorang anak dengan mulia. Dan semoga Allah tetap memberikan kesabaran dan keikhlasan kepada ibu dalam mengasuh anak tersebut hingga saat ini.
Ibu sebenarnya langkah ibu untuk membawa anak ibu ke klinik tumbuh kembang anak untuk diperiksa dan diberikan therapi sudah tepat namun sayang prosesnya terputus. Memang tidak sedikit waktu dan biaya yang harus dikeluarkan untuk mencapai keberhasilan perkembangan ananda. Terkadang untuk bisa membantu anak dari masalah yang dideritanya seperti hal yang tersebut di atas bisa membutuhkan waktu bertahun-tahun namun ada juga yang dalam waktu beberapa bulan sudah menunjukkan kemajuan perkembangan yang berarti.
Yang perlu ditanamkan adalah sekecil apapun perubahan perbaikan dari kesulitan ananda alami tetap patut disyukuri dan menambah motivasi ibu untuk terus mendampingi ananda mengikuti proses therapi tersebut. Karena dukungan dari orang tua sangatlah membantu anak untuk keluar dari kesulitannya. Insya Allah tidak ada kata terlambat untuk memulainya. Bersabarlah dan ikuti prosesnya dengan konsisten.
Dan ada baiknya ibu pun terlibat dalam proses therapinya. Misalnya meminta program-program yang diberikan therapis di klinik untuk bisa diulangi di rumah. Sehingga ada kesinambungan antara program di klinik dan di rumah. Hal tersebut biasanya sangat membantu untuk meningkatkan dan mendorong anak lebih bersemangat keluar dari kesulitannya.
Adapun therapi-therapi yang harus ananda ikuti adalah therapi behavior (tingkah laku), terapi wicara, therapi okupasi dan sensori integrasi. Insya Allah jika therapi-therapi tersebut dilakukan secara konsisten akan sangat membantu perkembangan ananda menajadi lebih baik. Tentunya Ibu dan keluarga tetap memohon bantuan kepada Allah SWT, Dzat Yang Maha Penyembuh.
Adapun penyebab anak menderita ADHD (Attention Deficit Hyperactifity Disorder) atau diistilahkan dengan Gangguan Kurang Perhatian dan Hiperaktif adalah disebabkan oleh gangguan dalam mentrasmisikan pesan-pesan ke otak. Bagian otak satu dengan bagian lainnya dihubungkan oleh kontrol motor. Kontrol motor itulah yang berfungsi untuk mengukur konsekuensi-konsekuensi atas suatu tindakan sebelum bertindak. Dan untuk memutuskan situasi lingkungan seperti apa yang harus diperhatikan dan mana yang harus diabaikan dan seterusnya.
Informasi memang selalu sampai ke otak, tetapi bila tidak didistribusikan kepada bagian-bagian otak yang mengontrol gerakan dan tidak bisa menyaring informasi yang tidak diinginkan, maka hasilnya adalah terlalu banyak gerak tubuh yang tidak perlu dilakukan. Seperti tindakan impulsif dan terusik secara terus menerus.
Penyebab hal tersebut karena :
1. Faktor genetis.
2. Pengaruh obat-obatan tertentu, misalnya : Anti Konvulsan seperti Fenobarbital dan Dilantin. Serta obat-obata penenang yang bisa mengurangi pemusatan perhatian dan konsentrasi.
3. Cedera otak, ADHD terjadi sebagai efek dari infeksi, luka berat, cedera atau komplikasi lainnya yang terjadi pada otak selama kehamilan atau persalinan.
4. Kematangan otak yang tertunda.
5. Keracunan timah hitam.
Demikianlah jawaban dari saya semoga usaha yang ibu lakukan dengan keluarga untuk memperbaiki kesulitan ananda dibalas oleh Allah SWT dengan Jannah-Nya, Aamiin.