Assalamualaikum Bu Ustadz Namih,
Mudah-mudahan Ibu selalu ada dalam kebaikan dan lindungan ALLOH SWT…amiin Ya ALLOH Ya Robbal Alamiin.
Ibu, Saya adalah seorang suami dengan 1 istri dan 3 orang anak (5th-F, 3th-M dan 7bln-F). kami tinggal di Karawang. tiap hari saya PP Jakarta-Karawang. Aktifitas istri sekarang adalah menunggu tukang yg sedang membangun rumah kami. setiap hari kecuali hari libur…jam 08-17 si bungsu dititipkan kepada mertua/nenek atau adek ipar/tante, kakak2nya dibawa ke rumah yg sedang dibangun (ada tempat tunggu yg cukup sehat). yg jadi masalah adalah…setiap dini hari, sibungsu tersebut suka terbangun dan menangis kencang (kata Ibu saya…mirip saya waktu kecil :) )… tetapi setalah kita gendong(gantian)…nangisnya akan otomatis berhenti. hal ini sudah berlangsung hampir dua bulan. kiranya Ibu Ustadz dapat memberikan penjelasan mengenai hal ini sekaligus cara menanganinya.
Atas perhatian dan jawabannya saya ucapkan terimakasih…semoga ALLOH SWT membalasnya dengan segala kebaikan.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Wa ‘alaikumussalam Wr. Wb.
Pak Eki yang di rahmati Allah SWT,…Sebelumnya saya ucapkan Taqobalallahu minna wa minkum. Minal ‘Aidin wal Faidzin. Mohon maaf lahir dan bathin. Selamat Hari Raya Iedul Fithri 1430 H.
Begini Bapak Eki, bayi yang bangun tidur tiap tiga atau empat jam, butuh 3 bulan untuk bisa menyesuaikan diri dengan perputaran siang dan malam. Serta butuh waktu 5 tahun untuk mengembangkan kebiasaannya tersebut. Anak usia 2-3 tahun, tidur selama 16 jam sehari. Sementara anak usia pra sekolah butuh 10 jam. Anak 8-12 tahun butuh 9 jam dan orang dewasa butuh 8 jam tidur.
Adapun gangguan tidur yang di alami ananda yang baru berusia 7 bulan dapat diatasi dengan dengan membaca do’a sebelum tidur, ta’awudz..sehingga ananda terhindar dari gangguan-gangguan syetan yang dapat mengganggu tidurnya. Yang akhirnya malah membuat ananda terbangun dan menjadi gelisah.
Atau bisa juga dibacakan cerita/kisah-kisah sebelum tidur. Karena dengan kedekatan antara orang tua dan ananda melalui cerita/kisah-kisah yang dibacakan akan mengurangi gangguan yang dialami anak ketika tidur. Karena pada bayi/balita gangguan tidur dialami oleh karena berbagai sebab yang mendasarinya. Karenanya diperlukan kedekatan fisik atau perhatian orang tua untuk mengatasinya agar tidak menjadi masalah emosi yang berat.
Gangguan tidur dapat disebabkan oleh beberapa hal :
1. Anak mengantuk diwaktu siang, tetapi tidak bisa tidur siang.
2. Anak tidak memiliki waktu tidur yang pasti.
3. Kekhawatiran karena dipisahkan dari orang tua ketika tidur, dan lain-lain.
Cara mengatasi gangguan tidur pada ananda adalah :
1. Beri perhatian dan kedekatan fisik, semisal membelai lembut kepala dan punggung ananda, sehingga ananda merasa aman dan nyaman.
2. Bantu ananda memiliki jam tidur yang rutin/teratur.
3. Ajari ananda untuk dapat tidur sendiri, tanpa harus digendong/diayun.
Karena tanpa bantuan orang tua ananda tidak faham/belum mengerti sebaiknya seperti apa ? Sebab dari pembiasaan yang dilakukan orang tua, ananda akan belajar menyesuaikan diri bersikap sesuai pembiasaan yang dilakukan orang tua.
Sebagaimana halnya anak yang biasa tidur dengan cara diayun, misalnya. Maka anak akan terbiasa pula secara keseharian/rutin setiap kali hendak tidur meski harus diayun. Tidak bisa tanpa diayun ia dapat tertidur lelap. Karena anak dengan sendirinya mengembangkan kebiasaan tersebut. Begitu pula ketika anak terbiasa digendong, maka anak pun akan mengembangkan kebiasaannya tersebut secara rutin.
Hendaknya yang perlu dilakukan bapak/ibu ketika ananda terbangun cukup mengusap-usap punggung/belakang bagian badannya dengan lembut sambil dibacakan ta’awudz atau ayat-ayat Al-Qur’an sehingga ananda merasa tenang, aman dan nyaman.
Demikian jawaban saya, semoga bermanfaat.
“Dan semua kisah para Rasul yang kami ceritakan kepadamu adalah kisah-kisah yang dengannya kami teguhkan hatimu” (QS. Hud : 120).
Wallahu a’lam bisshawab,
Namih Al Faisal, S.Pd