Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Ibu pengasuh, saya mempunyai dua orang anak. Anak pertama berumur 6 tahun dan Alhamdulillah perkembangannya normal. Namun saya agak khawatir dengan anak kedua saya yang berumur 3 tahun. Ketika saya cermati ternyata tingkat perkembangan keduanya sangat kontras. Kakaknya cukup aktif dan berinteraksi sosial dengan baik sejak usia 2 tahun. Namun anak saya yang kedua ini sangat pendiam dan sama sekali tidak tertarik dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak lain disekitarnya. Bahkan anak saya cenderung sensitive jika terganggu aktivitasnya. Dan yang paling membuat saya tambah bingung anak saya belum bisa bicara apalagi berkomunikasi dengan orang lain sampai saat ini. Yang ingin saya tanyakan adalah, apakah perkembangan anak saya baik-baik saja atau memang anak saya termasuk anak yang terlambat dari segi pertumbuhannya (kategori anak berkebutuhan khusus) ? Dan apa yang harus saya lakukan untuk bisa membantu anak saya agar menjadi lebih baik ?
Wa’alaikumussalam Wr. Wb.
Ibu Nia yang dirahmati Allah SWT. Anak adalah anugerah terindah yang tidak semua ibu mendapatkannya. Maka hendaknya banyak-banyaklah kita bersyukur atas kado terindah dari-Nya tersebut. Sebagai ibu memang sudah sepantasnyalah kita memperhatikan dengan cermat perkembangan tumbuh kembang anak-anak kita. Sehingga kita bisa lebih cepat atau sesegera mungkin mengambil langkah-langkah untuk buah hati kita manakala ada hal-hal yang tidak wajar terjadi padanya. Perlu ibu ketahui bahwa untuk bisa memastikan apakah anak ibu masuk ke dalam kategori anak normal atau anak special needs (berkebutuhan khusus) perlu dilakukan beberapa tahapan antara lain :
- Assesment, yaitu semacam tes yang dilakukan untuk mendeteksi kesulitan apa yang diderita oleh anak atau untuk mengukur sejauh mana tingkat kesulitannya.
- Observasi yaitu dengan melihat secara langsung baik dari segi fisik anak, sikap dan tingkah lakunya seperti apa ?
- Wawancara hal ini sangat penting untuk mengetahui riwayat perkembangan anak sejak dalam kandungan sampai saat ini. Termasuk kemampuan bina diri anak seperti apa ?
Adapun dari ciri-ciri yang ibu jabarkan ada kemungkinan anak ibu menderita autisme yaitu kelompok dari gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, komunikasi, ketaktertarikan pada interaksi sosial dan perilakunya. Penyebabnya bisa oleh gangguan saraf otak, virus yang ditularkan ibu ke janin dan atau lingkungan yang terkontaminasi zat beracun. Untuk bisa mendeteksi apakah anak tersebut autisme tidak dapat dilihat pada segala yang muncul antara lain :
- Pada usia 30 bulan anak belum menunjukkan bisa bicara untuk berkomunikasi ini terjadi karena kelainan pada otak kecil yang berfungsi untuk melakukan proses daya ingat, berfikir, aktifitas sensoris, perhatian dan belajar bahasa.
- Memiliki sikap cuek dan cenderung hiperaktif terhadap lingkungannya. Kelainan ini terjadi karena kerusakan pada sistim limbik (terletak di bagian tengah otak) yang mengakibatkan gangguan fungsi control pada agresi dan emosi anak. Sehingga anak tidak mampu mengendalikan perilakunya bisa terlalu agresif atau terlalu pasif.
- Anak tidak mampu untuk bermain dengan teman sebayanya. Kelainan ini disebabkan oleh kerusakan pada organ otak lobus parietalis sehingga anak menjadi tidak peduli dengan lingkungannya.
Selanjutnya hal yang perlu dilakukan adalah membawa ananda ke klinik bagian tumbuh kembang anak atau ke Rumah sakit bagian rehabilitasi medik sehingga dapat dilakukan tindakan yang tepat sesuai dengan kebutuhan anak.
Dan dapat diberikan solusi berupa terapi yang sesuai dengan kebutuhan anak seperti untuk membantu kelancaran bahasa dan bicara anak dengan terapi wicara. Untuk membantu mengembangkan ketrampilan motorik halus dan kognitif anak dengan terapi okupasi dan lainnya.
Demikianlah semoga dengan hal-hal tersebut di atas dapat membantu peningkatan tumbuh kembang anak ibu menjadi lebih baik. Dan yang terpenting ibu harus senantiasa banyak mendekatkan diri pada-Nya dan sabar dalam menjalani proses ini.
Namih Al Faisal, S.Pd