Eramuslim.com – Pakar Sejarah dan Parenting Nabawiyah, Ustadz Budi Ashari menyebut generasi muda saat ini mudah untuk menghafal ayat-ayat Al Quran, tapi sulit untuk mengamalkannya.
Kritikan ini disampaikan pengisi program acara “Khalifah” Trans 7 ketika Kajian Semanggi (Semangat Ahad Pagi) di Masjid Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solo, beberapa masa yang lalu.
Mengutip perkataan sahabat Abdullah Ibnu bin Mas’ud, Ustadz Budi memulai dengan pembahasan generasi Qurani. “Kami ini masyarakat yang sulit menghafal Quran tapi mudah mengamalkannya. Dan sesudah kami, muncul generasi mudah menghafal Quran tapi sulit mengamalkannya.”
“Kita syukuri umat ini lebih baik dari generasi yang kemarin-kemarin. Membaca Al Quran sudah lewat, generasi itu sudah selesai. Saya justru akan mulai dari sahabat mulia, 15 tahun membina Persia yaitu sahabat Abdullah ibnu bin Mas’ud,” ujarnya.
Ustadz Budi mengatakan Quran itu bagi sahabat berada didalam dirinya. Sementara saat ini banyak umat Islam menenteng Al Quran saku, Handphone beraplikasi Quran, laptop ada Al quran namun jarang berinteraksi dengan Quran.
“Tilawah Quran itu include didalamnya menghafal. Sahabat dulu yang namanya membaca maksudnya menghafal, tidak ada mushafnya seperti sekarang ini. Jadi sekarang ini jangan putus dalam membacanya tetapi terus ditingkatkan menghafal,” tuturnya.
Para sahabat Nabi mempelajari Al Quran bersama Rasul ﷺ langsung diamalkan. Menurut Ustadz Budi, bukti perkembangan Islam ke seluruh wilayah menjadi mudah sebab dasar pengamalan Quran sudah mendarah daging.
“Umar itu ngaji Surat Al Baqarah selama 12 tahun, nah ini harus dimulai bertahap. Maka pantas kalau dibawah kepemimpinan Umar wilayah Islam seperti itu. Wilayah barat sampai ke Libia, Persia selesai, Romawi selesai,” ucapnya.