“Semua wanita pasti akan bertekuk lutut dihadapanku bila melihat jam tangan dan ikat pinggangku.. ha ha ha,” tawa Pak Dono kepada teman-temannya sambil menghembuskan rokoknya setelah menjentikkan abunya dua sampai tiga kali pada asbak kristal yang menampung abu berwarna hitam di sebuah meja di ruangan lounge Hotel Sriwedari.
Dengan tidak bosan-bosan dia melirik berbagai wanita yang lewat lalu hilang dihadapannya. Siapa saja yang lewat, baik mereka lewat dengan pasangannya atau bukan, tidak membuat Pak Dono bosan menunggu seseorang yang dia nantikan.
Tidak lama kemudian datang seseorang menghampirinya dengan langkah-langkah kecil namun pasti. Ketukan sepatu dari tumit yang ber-hak tinggi, membuat semua teman Pak Dono terperangah karena belum pernah melihat pasangan Pak Dono secantik ini sebelumnya.
Dengan mesra, wanita muda dan bergaya manja itu mencium pipi Pak Dono, yang mempunyai jenis kulit lembab berminyak, dengan leher berlipat lipat dan perut buncit yang menjulang kedepan sehingga membuat posisinya semakin payah untuk membalas pelukan sang wanita muda tadi yang diketahui bernama Kristin.
Dengan tangan gendut berbulu kasar dililit jam tangan emas bermerk rolex, membuat sang wanita muda sedikit jatuh tersungkur yang kemudian tanpa disengaja menyenggol kawan Pak Dono yang membalas senggolan tersebut dengan senyum juga. Hal ini membuat Pak Dono marah.
Lalu, sang wanita muda mengajak pak Dono pergi dari tempat itu, sebelum suasana menjadi tidak nyaman. Setelah itu, mulailah teman-teman Pak Dono membicarakan Pak Dono yang selalu dihampiri berbagai wanita muda dan mampu membawa wanita muda cantik serta modis berganti-ganti setiap minggunya. Dan herannya semuanya wanita tersebut nampak pasrah dalam pelukannya Pak Dono.
Terkejut Burhan, salah satu kawan Pak Dono yang pernah memergoki Pak Dono bersama wanita muda di sebuah hotel bintang lima di kota kembang ini. Dalam picingan mata tidak percaya, Pak Burhan melihat bagaimana patuhnya Pak Dono terhadap arahan istrinya yang terlihat cukup gemuk, namun terlihat masih manis dengan lehernya yang berlipat dikelilingi kalung emas bertumpuk tumpuk.
Hal ini membuat Pak Burhan menelan ludah dikarenakan tidak percaya, bagaimana bisa seorang Pak Dono yang nampak berwibawa, yang dengan gayanya dapat berganti berpuluh-puluh wanita setiap minggu, sanggup membawakan sekeranjang belanjaan sayur tomat, susu dan lain lain. Sedangkan istrinya berada di sampingnya, sibuk menggunakan blackberrynya tanpa mnghiraukan suaminya.
Ketika ditanya, jawaban Pak Dono sederhana saja, ”biar bagaimanapun dia adalah istri pertamaku, yang dengannya aku melewati masa susahku. Dia tidak akan aku lepaskan dan dia adalah wanita yang utama, sedangkan yang lain hanya just for fun saja.”
Oh, sanggupkah seorang wanita memiliki penghargaan seperti itu menjadi istri utama, dengan alasan ”dia adalah wanita pertama yang menemaniku”, sementara suaminya memiliki seribu lagi pengganti dirinya di luar sana yang semua bersifat sementara saja.
Jawabannya ada pada iman masing-masing dan tujuan daripada pernikahan. Maka berbahagialah para muslimah yang dihatinya ada cinta untuk suaminya, dihati suaminya ada cinta untuknya, suami mencintainya karena sang suami mencintai Allah dan suami mencintainya karena dihati muslimah ada taat dan cinta kepada Allah.
Dan dari awal pernikahannya itu, dia niatkan karena Allah, bukan yang lain. Karena Allahlah dia menjadi istri sang laki-laki yang utama serta tiada yang lain.
وَإِذْ أَخَذْنَا مِنَ النَّبِيِّينَ مِيثَاقَهُمْ وَمِنكَ وَمِن نُّوحٍ وَإِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ وَأَخَذْنَا مِنْهُم مِّيثَاقًا غَلِيظًا ﴿٧﴾
Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh. (QS. 33 : 7)
***
Quiz: Apa pendapatmu mengenai sikap laki-laki terhadap wanita pertama yang dinikahinya, yang pertama kali menemani dalam suka maupun duka?