Kaya…? Siapa di dunia ini yang tidak ingin kaya raya, baik dengan cara halal atau pun haram. Teringat kisah seorang bandar narkoba di Colombia yang akhirnya tewas di sebuah troatoar.
Ia merupakan orang terkaya ke-7 versi majalah Forbes di seluruh dunia. Hidupnya penuh kekelaman, kemaksiatan dan bergelimang harta haram, namun akhir hidupnya sungguh mengenaskan. Tidak ada yang mau mengikuti pola dan gaya hidupnya, dicerca seluruh dunia karena perbuatannya yang mengerikan.
Ratu Elizabeth juga dikenal sebagai wanita ke 111 terkaya diseluruh dunia, dan beberapa wanita lainnya dari india juga terkenal dengan kekayaannya. Namun ada satu wanita hebat yang diam dan sederhana dan merupakan wanita paling kaya dan kalau mau bisa menjadi wanita terkaya di dunia.
Namun keimanan di dadanya yang tinggi membuat dirinya menjadi nampak biasa saja, namun karena ketaatannya kepada Allah membuat dia menjadi seorang wanita yang sosoknya dikenal seluruh umat yang jumlahnya bermilyar-milyar dari jaman dahulu hingga sekarang.
Allah pun meninggikan dirinya dengan menjadikan tingkah lakunya berjalan mondar-mandir sejauh beberapa kilometer dalam kepanasan dan ketegangan, menjadi sebuah rukun syariah yang diikuti semua orang di seluruh dunia.
Subhanallah Siti Hajar, wanita solehah penemu air zam-zam, sumur yang tak pernah kering, sumur ajaib yang muaranya tidak diketahui berasal dari mana. Sumur yang berisi air yang diminati banyak orang, bahkan di Indonesia ada beberapa toko yang menjual se-dirigen air zam-zam dengan harga 50 ribu rupiah.
Bila air zam-zam dijual, dan menyebar distribusinya diseluruh dunia, betapa kaya rayanya Siti Hajar, dan kita wajib memasukkan beliau sebagai wanita terkaya diseluruh dunia tanpa harus melakukan tindakan maksiat untuk mendapatkan kekayaannya.
Wanita yang mulia itu adalah simbol ketaatan pada Allah, dengan status yang kurang menguntungkan sebagai hamba sahaya Nabi Ibrahim dan istri kedua dari sang nabi, beliau ketika diperintahkan oleh sang suami untuk tinggal di gurun tanpa air tanpa makanan. Awalnya beliau menolak karena wanita mana yang mau ditinggal di gurun tanpa apapun. Kita saja kalau ditinggal di mal tanpa uang, mungkin juga tidak akan mau, padahal di mal sudah jelas dingin dan banyak orang, sedangkan ini di gurun, bayangkan…!
Jawaban Siti Hajar kepada sang suami hanyalah “bila Allah yang menyuruh, maka aku taat.” Subhanallah, ketaatannya berbuah hadiah yang manfaatnya dirasakan oleh sangat banyak orang dari sejak jamannya sampai jaman anak cucu kita. Sumur ajaib yang airnya mengalir tiada henti, tidak akan pernah kering, itu adalah bukti mukjizat Allah sampai hari ini.
Dengan bekal taat, maka Siti Hajar menjadi wanita yang patut diambil hikmah dari kehidupannya sebagai seorang wanita yang sederhana.
1. Taat kepada Allah walaupun secara logika terasa sangat berat.
2. Perbuatannya yang sungguh-sungguh dan hanya berharap pada Allah, yaitu berlari mencari air kehidupan untuk anaknya, diikuti semua orang dari seluruh dunia, berbagai bangsa, berbagai usia, bahkan Obama sekalipun bila masuk Islam dan naik haji, wajib mengikuti perbuatan Siti Hajar, sosok wanita sederhana.
وَإِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَأَمْنًا وَاتَّخِذُوا مِن مَّقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى ۖ وَعَهِدْنَا إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَن طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ
Dan (ingatlah), ketika kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim[89] tempat shalat. dan Telah kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud”. (QS. Al-Baqarah [2] : 125)
3. Dialah wanita yang dicintai Allah, dan berusaha untuk hidup dan menghidupkan kesejahteraaan umat (terbukti akhirnya banyak kafilah dagang yang membuat perkampungan di sekitar sumur zam-zam).
Siti Hajar, dialah wanita yang tidak punya apa-apa, hanya iman di dada yang akhirnya membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada.