Pernikahan yang ditunggu pada tahun 2012 adalah pernikahannya Pangeran Wiliam dengan Kate. Saat ini mereka berdua terlihat mesra dan serasi sebagai pasangan abad ini, dan pernikahan mereka diduga akan menjawab semua kehebohan paparazzi yang sibuk mengambil gambar dengan sembunyi-sembunyi, mencuri rekam ulah dan tingkah polah pasangan yang sudah seperti suami istri ini.
Dimana-mana mereka terlihat berdua, main polo berdua, mengikuti acara kunjungan kerajaan juga berdua, bahkan berbagai upacara kenegaraanpun nampak Kate, si calon istri pangeran William putra mahkota calon Raja Inggris, tampil berdiri di depan podium. Begitu memukau dan terlihat percaya diri berdampingan dengan sang pangeran abad ini.
Kondisi Pangeran William yang begitu diimpikan banyak wanita sebagai calon Raja Inggris, karena ayahnya adalah Pangeran Charles mengundurkan diri dari pencalonan dirinya sebagai calon raja. Hal ini membuat posisi sang pangeran begitu tinggi dan sangat bernilai dimata Kate sebagai kekasih dan keluarganya.
Kononnya, pasangan yang sangat sempurna, dimana yang pria tampan dan gagah, dan yang wanita anggun juga cantik, akan mengikuti jejak ayah dan ibu sang pangeran yaitu Pangeran Charles dan Putri Diana, yaitu menikah dengan pernikahan yang diramalkan akan menjadi pernikahan paling spektakuler abad ini. Kemudian, hal ini menjadi pertanyaan bagi saya sebagai seorang ibu yang memiliki putri, apakah saya rela begitu saja membiarkan anak saya yang cantik dan terdidik, berjalan dimuka umum dengan gaya dan tingkah seakan-akan sudah pasti jadi menikah dengan sang calon raja. Bagaimana bila sebelum tahun 2012 yang diramalkan akan menjadi tahun pernikahan spektakuler itu, kiamat benar-benar datang? (sebagaimana film yang dibuat orang barat, bahwa kiamat akan datang pada tahun 2012).
Lalu bagaimana bila ternyata sang pria bosan dengan putri saya, apakah hal itu tidak membuat sang wanita terluka. Dan yang paling penting adalah bila pernikahan itu tidak jadi, dikarenakan tiba-tiba si pangeran menemukan tambatan hati lain yang lebih fresh, cocok dan sesuai dengannya, apakah hal ini tidak akan membuat sang wanita menjadi depresi, kalap dan bahkan gagal, karena penilaian publik, bahwa dia sudah pasti adalah calon istri raja. Namun ketika akhirnya sang raja memutuskan menikah, bukan dia yang terpilih, betapa malu dan hancurnya hati sang wanita.
Selain itu dengan persepsi orang bahwa dia adalah kekasih dan calon istri pasti sang raja, maka hal ini sedikit banyak menutup peluang bagi dia untuk memperoleh calon suami lain bila ternyata dia benar-benar tidak jadi menikah dengan sang raja.
Naudzubillahimin dzalika, apalagi bila ternyata sang wanita pernah melakukan hubungan biologis dengan sang calon raja, karena merasa sudah pasti akan menjadi calon istri, maka semua yang harusnya diberikan pada suami sah nya nanti, malah diberikan pada sang calon suami, dengan pikiran toh akan menjadi suami yang sah, dan hal ini akan semakin membuatnya hancur. Bila ternyata pada tahun 2012 terbukti bahwa jodoh sang wanita bukan si pria yang bertahun-tahun diakrabinya seperti suami sendiri, dan atau ternyata menikah juga, maka apalagi yang spesial dan apalagi yang akan dipersembahkan pada sang suami, karena semua toh sudah diberikan sebelum menjadi pasangan suami dan istri. Tidakkah dia khawatir bahwa sang suami akan menjadi bosan karena bertahun-tahun pacaran lalu menikah dan setelah beberapa tahun menikah, akhirnya ketika kebosanan itu datang dan melanda, membuat sang suami akan mencari wanita lain dengan tipe dan nuansa yang berbeda.
Dan pernikahan yang ditunggu, sebenarnya hanyalah merupakan legitimasi dari sebuah hubungan yang merugikan wanita.
Quiz : Apa yang membuat wanita mau memperlama waktu untuk menikah, dengan alasan menunggu sang pria siap?