Aku juga tidak begitu kenal dengan Mak Haji, namun namanya dengan orangnya nampak cocok. Mak Haji hanya bilang dengan wajah berlinang airmata, ” Yoyoh bilang baiknya emak disini saja, Yoyoh buatkan pesantren buat Mak Haji yaa, agar Mak masa tuanya nanti berada di lingkungan anak-anak yang mengaji,” begitu kata Yoyoh – ustadzah Yoyoh almarhum, pada Mak Haji. Dan Mak Haji pun mengangguk pasrah, bahagia membayangkan masa tuanya berada dalam lingkungan pesantren. Walaupun dalam hati Mak Haji bingung, “uang darimana Yoh, tanah juga kecil, bangunan kan mahal.” Namun raut mukanya Yoyoh optimis, sampai suatu hari datang tukang bangunan dan mengukur-ngukur maka Mak Haji hanya diminta anaknya untuk siapkan makanan buat para tukang, subhanallah. Akhirnya jadi juga pesantren yang namanya Ummu Habibah dan Mak Haji pun merasa senang, “kayaknya Yoyoh nanti akan tinggal dekat Mak Haji paling nggak cucu-cucu Mak Haji ada yang tinggal dengan Mak Haji,” pikirnya.
Sampai suatu hari Mak Haji sambil memikirkan hari tuanya, mendengar suara burung berkicau banyak sekali, “apa pertanda aku akan menghadap malaikat, ahh si Yoyoh sudah buatkan aku pesantren mudah-mudahan diterima amal ibadahku,” demikian pikir Mak Haji yang ternyata sangat terkejut dan pilu hatinya ketika dikabarkan bahwa anaknya tercinta yang sudah membuatkan pesantren disebelah rumahnya, meninggal dunia.
Apa yang Mak Haji pikirkan terlaksana sudah, anaknya terbaring dalam diam di depan ruang tamu rumahnya dengan foto sumringah yang terpajang di sebelah sofa ruang tamunya, sementara cucu perempuannya Himma dan Rahimah yang aktif bermain dan belajar serta tidur di dekat kamarnya bersama teman-teman sekelasnya sibuk menghafal Al Quran sementara Umar dan keluarganya tinggal bersama Mak Haji menjaga ibundanya yang terbaring dibawah daun jendela kamar anaknya.
Subhanallah.. Mak Haji, dalam hati aku mencintaimu, dalam rahimmu yang sederhana telah tertitip seorang manusia yang luar biasa berpengaruh besar dalam hidupku dalam jihad dan dakwahku dan dalam ibadahku.
Satu yang sampai sekarang aku selalu lupa, menanyakan kiat-kiat Mak Haji sehingga bisa punya anak solihah seperti ustadzah Yoyoh Yusrah (almh) itu…
“Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun..
Semoga Allah memberikan tempat terbaik untuknya, sebagai ibu dari insan yang baik, dilapangkan kuburnya dan dimudahkan urusannya di akhirat, Amin..”
Telah meninggal dunia Mak Haji (Hj. Aminah Deran Jaman), ibunda dari Ustadzah Yoyoh Yusroh (almh) pada hari rabu, tanggal 12 September 2012, pukul 21.40 di RS Usada Insani Tangerang dan akan disemayamkan di sebelah makam anaknya di pesantren Ummu Habibah Batu Ceper Kota Tangerang.