Berikut ini adalah sebuah kisah tentang seorang anak gadis dari negeri Islam di Asia Tenggara yang berusia 21 tahun. Dia mengalami obesitas dari sejak berusia 12 tahun, dan semakin lama semakin bertambah kegemukannya sehingga menjelang usia 21 tahun berat badannya bertambah menjadi 125 kilogram. Untuk berat normal wanita seusianya adalah hanya sekitar 56 kilogram saja.
Dengan rasa malu, gadis bernama Ratih ini menyandang gelar Tosar (tong besar). Semua kawan dan tetangganya memanggil dia dengan sebutan ini, bahkan ibunya pun dipanggil dengan gelar “emak sigentong.” Walau hati sakit dikarenakan julukan yang menyudutkan, namun keadaan tubuhnya yang susah diubah membuat Ratih yang sebenarnya berwajah manis menjadi gadis minder. Baginya hanya emak satu-satunya kawan setia yang selalu mengerti dirinya serta kawan akrab untuk berbagi dan meluapkan kasih sayang. Ucapan penuh kasih, peluk cium dari emak selalu membuatnya merasa nyaman dan baginya emak adalah segalanya.
Suatu hari datang seorang pria yang menawarkan dirinya untuk mengikuti program pelangsingan dengan menjadi testimoni untuk program yang menggunakan ramuan herba. Ratih pun mencobanya dengan berharap ada perubahan bagi tubuhnya. Tak terasa genap sudah 6 bulan Ratih menggunakan ramuan herba yang diciptakan seorang Doktor dari China ini, dan hasilnya luar biasa, berat tubuhnya turun menjadi hanya 64 kilogram dari sebelumnya 125 kilogram. Hal ini membuat Ratih menjadi percaya diri sehingga prestasi dalam melangsingkan tubuh membuatnya sering diundang untuk memberikan kesaksian atau testimoni kepada para konsumen dalam menggunakan ramuan herba yang dikenal dengan nama Extra Light DR Chen.
Semakin hari nama Ratih semakin berkibar. Beberapa Stasiun TV serta majalah yang memang disponsori oleh produk herba pelangsing ini terus-menerus memberikan dorongan bagi Ratih untuk tampil dimana-mana. Tentu dalam acaranya, Ratih menggunakan baju yang membentuk tubuh dengan model yang didesign sesingkat mungkin, sehingga nampak sudah hilangnya lemak dari tubuh Ratih.
Dengan berjalannya waktu, perubahan yang terjadi pada Ratih khususnya penurunan berat badan memang disyukuri oleh emaknya, namun sejak berturunnya berat badan Ratih, menurun juga intensitas pertemuan dan curahan kasih sayang Ratih pada emaknya, bahkan sudah hampir tak pernah dirasakan lagi. Emak merasakan perubahan besar sejak Ratih menjadi langsing. Saat ini Ratih semakin gemar memperlihatkan bentuk tubuhnya yang menawan. Emak pun merasa kehilangan anak gadis tersayang yang merupakan tempat bercerita dan mencurahkan cinta.
Ya, Ratih sekarang sudah menjadi icon bagi produk herba tesebut. Setahun kemudian Ratih sudah bersiap untuk menjadi pragawati yang melenggak-lenggokan tubuh langsingnya kesana kemari, menebar senyum manja, melempar suka citanya, sekaligus menebar dosa.
Kisah Ratih adalah sebuah kisah nyata yang saya baca dari sebuah majalah wanita, dan sejenak saya berfikir setelah usai membaca kisah tersebut bahwa, “Wanita bertubuh gemuk memang tidak enak, namun apalah artinya tubuh langsing bila masuk neraka?”
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui." [QS. Al-Baqarah (2) : 216]
Quiz : Betul tidak? Buat apa langsing bila masuk neraka?