Sungguh saya tidak mengerti mengapa media terus-menerus membicarakan kasus perzinahan di kalangan artis Indonesia yang selalu mengumbar aurat dengan berlarut-larut. Dibuat dengan sangat detil terperinci dan sejuta ulasan yang membuat orang tadinya tidak tahu menjadi tahu, yang tadinya tidak peduli menjadi peduli, yang tadinya penasaran menjadi berdosa karena akhirnya menonton, sehingga kerusakan menjadi semakin parah dan dosa pun tersebar luas.
Walaupun mengaku tidak menonton, tapi bayangan atau siluet syarat artis yang bentuk tubuh dan rambut serta kulit putihnya menjadi trend bagi wanita kota. Hal ini membuat banyak wanita kota ketika berjalan dimana-mana, mengingatkan orang pada sosok artis yang selama ini didengungkan sebagai pelaku perzinahan.
Menurut saya, “media sudahlah stop saja”. Sekarang yang bergerak seharusnya para ulama, karena pemberitaan 3 minggu mengenai artis pezina sudah mengalahkan pemberitaan wanita relawan Palestina yang hanya ditayangkan beberapa hari saja di media-media. Kok, sampai begitu liarnya fikrah porno menyebar kemana-mana, sampai-sampai anak saya yang paling kecil saja berteriak, “Ummi, di tv ada porno lagi, matikan TV Mi, dosa..! Tapi kemudian dia asyik lagi menonton.
Saat ini sedang liburan sekolah, anak-anak menjadi banyak waktu untuk menonton televisi, maka tayangan mengenai Ariel dan Luna Maya harus di stop, karena tidak semua orang juga tertarik dengan pemberitaan tersebut. Sudah jelas perzinahan itu adalah perbuatan setan yang selalu menjadi konsumsi umum, dampak dosanya sudah me-nasional. Atas nama generasi muda dan kehormatan bangsa Indonesia, semua ini harus dihentikan pemberitaannya.
Detailnya pemberitaan tentang perzinahan akan mengisnpirasai para penonton muda untuk malah benar-benar mengikutinya, minimal menontonnya dikarenakan rasa penasaran, sebab kata mereka, “penasaranlah yaw,… gila si Ariel atau kok bisa sich… katanya cuma ciuman saja, gak sampai bugil..” Bahkan kedua anak remaja saya (13 dan 15 tahun) yang mendapat beasiswa di Malaysia berkata: ”semua orang penasaranlah Mi, apalagi beritanya heboh banget, masuk semua koran Malaysia, bahkan sampai sini aja orang-orang Malaysia pada nanyain dan mempertanyakan, apakah artis Indonesia sebobrok itu?, kita sebagai pelajar dari Indonesia malu tahu Mi, malahan jadi pingin tahu apa sih yang mereka buat, tadinya kita tidak ingin tahu, tapi karena terus-menerus dan banyak yang ngomongin, jadi pingin tahu juga, tapi saat ini belum nonton sich Mi, malas nyarinya.”
Astaghfirullah, saya sebagai seoang ibu yang memiliki anak remaja menjadi sangat geram dengan ulah artis porno tersebut dan media yang terlalu berlebihan. Bayangkan ini sudah minggu ke-4, berita tentang perbuatan ahli neraka itu masih menjadi headlines dimana-mana. Bukan hanya di Indonesia tapi juga di Malaysia. Sudah jelas ini merupakan ulah Yahudi untuk menutupi kisah-kisah dari para relawan Palestina yang baru saja pulang ke Indonesia dan Malaysia via kapal Navi Marmara tersebut.
Bukan hanya itu, ulah Yahudi untuk menunjukkan bahwa bangsa Indonesia tak sehebat bayangan orang, pada negara muslim lainnya. “Buktinya, mereka saja melakukan perbuatan pornografi kok, dengan kata lain (wahai Indonesia, jangan sok alim deh ngirim-ngirim relawan ke Palestina, di dalam dirimu saja artis porno bergelimpangan, tuh urus negerimu sendiri”. Barangkali begitu kira-kira pesan yang ingin disampaikan Yahudi kepada dunia agar dunia tidak simpati lagi dengan Indonesia dan perjuangan para relawan Palestina yang sudah mengharumkan nama bangsa. Wallahu ‘alam.
Apakah ini sebetulnya perbuatan Yahudi agar masalah Palestina dan kapal Navi Marmara dilupakan orang, setelah sepak bola tidak begitu menarik untuk dibicarakan. Ataukah ini bentuk ketakutan Yahudi melalui media yang mana mereka khawatir dengan kepulangan para relawan yang membuat semangat keIslaman bangsa Indonesia bangkit, namun sayang yang saya lihat bahkan di majelis ta’lim sekalipun, semua orang asyik membicarakan Luna Maya, Ariel, Cut Ari dan lain-lain dengan segala pemberitaan yang sebenarnya sedikit saja, hanya 6 kalimat yaitu : mereka berzina, bukan suami istri, bertahun-tahun, dilakukan dengan beberapa wanita, divideokan, dan disebar ke masyarakat. Berita yang intinya hanya 6 kalimat, dikembangkan dengan hebatnya sehingga menjadi 4 minggu dan ditayangkan terus menerus seakan-akan mengajak masyarakat untuk menonton dan melupakan kesusahan hidup sehari-hari dan kesusahan rakyat Palestina.
“Mari deh, mulai hari ini kita stop saja membicarakan Ariel dan Luna, kan sudah ditangani pihak yang berwajib, lagipula kita tidak kenal mereka juga. Yuk, para Ulama, Khotib serta Ustad, sebarkanlah beberapa hal yang harus diketahui dan diingatkan lagi pada masyarakat, seperti :
- Melakukan zina itu haram, amalannya tidak akan diterima selama 80 tahun
- Bagi siapa yang berzina, maka 40 orang disekitarnya tidak akan diterima amal ibadahnya, jadi mari kita larang perzinahan di kampung kita, kalau tidak amalan kita tidak diterima karena ulah mereka.
- Nonton film porno haram. Laki-laki tidak boleh melihat aurat wanita yang bukan muhrim, wanita tidak boleh melihat aurat laki-laki yang bukan muhrim.
- Barang siapa menyebarkan aib orang lain, maka akan disebarkan aibnya juga diakhirat kelak
- Laki-laki harus menahan pandangan
[QS. AN NUUR : 30] Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". - Wanita : Menutup aurat dan bagi yang memakai pakaian tapi seperti telanjang maka tidak akan mencium bau surga, apalagi kalau sampai telanjang.
Rasulullah SAW bersabda: “Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)
Lindungi anak-anak kita dengan dialog yang lugas, bila mereka tertarik dengan kasus Ariel dan Luna Maya, katakanlah dengan tegas bahwa itu perbuatan yang diharamkan, kalau kita melakukan yang haram, maka doa tidak akan diterima 40 hari, lalu beritahu untuk tidak menonton, orang yang menyebarkan itu bisa jadi kaum Yahudi agar pikiran kita ke pornografi dan melupakan penderitaan umat di Palestina.
Mari kita tinggalkan pemberitaan mereka dan jangan pikirkan lagi. Doakan saja mereka, agar mendapat hidayah dan kembali ke jalan yang benar.
***
Note : Panitia mengundang media islam untuk datang ke acara testimony relawan Palestina yang diadakan di masjid Al Khalifah di kompleks Jakarta Islamic School pada hari senin, pukul 16.00, ditutup dengan buka puasa bersama. Reservasi hubungi 08561719711 (sms only).