Eramuslim – Ketika anak mulai memperlihatkan kecenderungan berbohong, maka para orang tua dengan segera mencari faktor penyebabnya. Siapa tahu kebohongan tersebut dilakukan karena orang tuanya sendiri.
Aksi berbohong terpaksa dilakukan anak sebagai kompensasi dari kurangnya perhatian orang tua. Hal itu bisa saja terjadi, mengingat kebiasaan anak untuk mencari perhatian di luar rumah karena tidak mendapat perhatian yang cukup dari keluarganya adalah pilihan pertamanya.
Dan dengan aksi ini, banyak sekali keluarga yang tidak mau menerima kenyataan yang ada. Pada akhirnya, kebohonganlah yang kerap muncul dalam hubungan orang tua-anak.
Faktor penyebab lainnya adalah peniruan dari model yang ada dalam lingkungannya. Maksudnya, seorang anak akan meniru orang lain yang juga telah melakukan kebohongan karena dia menganggap bahwa bohong itu boleh.
Orang tua adalah orang terdekat yang dimiliki seorang anak. Seringkali orang tua menjanjikan sesuatu pada anaknya, namun ternyata mereka tidak memenuhinya. Saat seorang anak menangis, orang tua menghibur anaknya agar berhenti menangis dengan iming-iming akan diberikan mainan. Maka saat tangisan itu hilang, maka janji itu hanyalah tinggal janji, tidak pernah terwujud.