Kelembutannya itu kemudian ditularkannya kepada para sahabat. Ia mengajarkan agar mereka selalu berpesan kebaikan terhadap istri mereka. “Berpesanlah kalian kepada para wanita dengan kebaikan. Karena mereka laksana tawanan di sisi kalian.”
Demikian yang diriwayatkan al-Bukhari dan Muslim. Bahkan, kedekatan hubungan antara laki-laki dan perempuan juga digambarkannya dalam hadits lain sebagaimana yang diriwayatkan al-Tirmidzi, “Perempuan itu adalah saudara kandung laki-laki.”
Ini mengisyaratkan bahwa hubungan antara laki-laki dan perempuan, termasuk suami dengan istri, harus selalu baik layaknya dua orang yang bersaudara. Rasulullah SAW juga berpesan kepada para suami agar tetap bersabar menghadapi sikap para wanita yang kurang disukai. Hal ini seperti dalam sabdanya:
لاَ يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِىَ مِنْهَا آخَرَ
“Janganlah marah seorang pria mukmin kepada seorang wanita mukmin. Jika tidak menyukai satu perangai darinya, maka sukailah perangai lainnya,” (Muslim dan Ahmad).
Demikian gambaran keluhuran akhlak Rasulullah SAW yang layak diteladani para suami dan para ayah. Semoga kita termasuk orang yang mampu meneladani perangainya. (Okz)