Jika ada perempuan yang tidak senang dipuji cantik, jangan percaya.
Secara fitrah manusia menyukai sesuatu yang indah dan mendekati sempurna.Perempuan yang cantik tentu akan merasa dalam hati lebih bangga ketimbang yang wajahnya pas-pasan. Perasaan bangga akan tumbuh menjadi perasan menilai dirinya lebih dari orang lain,dan kondisi puncak kebanggaan akan menjelma menjadi superioritas yang siap merendahkan orang lain alias menjajah orang lain.
Dalam sejarah kolonialisme , penjajah pasti superior dibanding yang dijajah.Kenapa para kolonialis bersikap superior? Karena mereka merasa menjadi bangsa yang lebih maju, baik teknologinya maupun peradabannya. Artinya kebanggaan punya potensi secara alamiyah tumbuh menjadi superioritas yang berpotensi menindas orang lain.
Punya wajah cantik memang tidak salah dan berdosa, karena cantik adalah anugrah dari Sang Maha Karya Allah SWT. Tapi bangga dengan kecantikannya ini yang harus dihilangkan karena akan mendorong perempuan cantik merasa lebih cantik dari yang lain,merasa superior dalam hal tampang dan bisa jadi menjajah perempuan lain yang tampangnya pas-pasan .
Oleh karena itu semua upaya yang membuka peluang menjadikan perempuan bangga dengan kecantikannya harus segera diamputasi jika tidak ingin muncul looks imperialism atau penjajahan tampang yang menyengsarakan perempuan lain.
Disadari atau tidak, kontes-kontes kecantikan dan ratu-ratuan hakikatnya mencari perempuan yang terindah fisiknya yakni wajah dan tubuhnya.Ini akan menjadi inkubator bagi benih –benih kebanggaan dan superioritas. Memang sih pemenang kontes kecantikan tidak menghina dan mengeksploitasi wanita yang tidak cantik karena itu akan melanggar norma keadilan dan akan segera dapat penentangan. Oleh karena itu bentuk penjajahannya adalah dengan “memaksa” (mendorong dan mempengaruhi) perempuan lain untuk bisa cantik seperti dia dengan memakai apa yang dia pakai atau berdandan sebagaimana cara berdandan dia.
Walhasil dampak psikologis ini adalah muncullah mentalitas terjajah didiri perempuan lain untuk meniru dan berusaha keras untuk cantik . Muncullah arus perempuan mempercantik diri demi kebanggaan tak terkecuali muslimah. Padahal Allah SWT tidak dinilai perempuan dari fisiknya tapi dari setinggi apa ketaqwaannya .
…Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kalian Sesungguhnya Allah Mahatahu lagi Maha Mengenal (QS al-Hujurat [49]: 13).
Allah SWT menguatkan melalui lisan rasulnya.:
Sesungguhnya Allah tidak memandang rupa/fisik dan harta kalian, tetapi Allah memandang hati dan amal kalian (HR Muslim).
Semoga para perempuan khususnya muslimah bisa merenungkan hal ini.
fatma sunardi <[email protected]>