Dari Aisyah, ia berkata, “Orang-orang Habasyah (Ethiopia) pernah masuk ke dalam masjid untuk bermain, lantas Nabi shallallahu alaihi wa sallam memanggilku, Wahai Humaira (artinya: yang pipinya kemerah-merahan), apakah engkau ingin melihat mereka?” (HR. An Nasai).
Marilah jaga terus kemesraan yang terasa demikian hangat pada saat awal pernikahan, sampai seterusanya, walaupun sudah menginjak usia pernikahan yang cukup lamapun. Jangan sampai panggilan sayang ketika awal-awal pernikahan berganti dengan panggilan yang tidak menyenangkan istri.
Dari Muawiyah Al Qusyairi radhiyallahu anhu, ia bertanya pada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengenai kewajiban suami pada istri, lantas Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Engkau memberinya makan sebagaimana engkau makan. Engkau memberinya pakaian sebagaimana engkau berpakaian -atau engkau usahakan-, dan engkau tidak memukul istrimu di wajahnya, dan engkau tidak menjelek-jelekkannya serta tidak memboikotnya (dalam rangka nasihat) selain di rumah.” (HR. Abu Daud).
Mudah-mudahan Allah terus makin menumbuhkembangkan cinta antara kita dengan pasangan kita. (Inilah)
Oleh Dra. Indra Asih