Eramuslim – SERINGKALI kita melihat seorang suami yang lebih sayang terhadap istrinya dibandingkan kepada ibunya. Para suami yang tergabung dalam ISTI (Ikatan Suami Takut Istri) ini lebih merasa takut terhadap istri dan durhaka kepada ibunya.
Hal seperti ini sudah menjadi fenomena yang tak asing lagi terlihat dan menjamur di berbagai kalangan. Ini adalah salah satu tandatanda kian dekatnya Hari Kiamat.
Bukti nyata dari pernyataan di atas adalah seringnya seorang ibu yang tinggal sendiri di rumah menikmati masa tuanya tanpa ditemani oleh anakanaknya. Saat orangtua sudah tak mampu melakukan semuanya sendiri, anakanaknya tega membiarkan sang ibu bersusah payah. Padahal dari lubuk hati yang paling dalam pasti orangtua menanti dan mengharapkan untuk dijenguk, dikunjungi, dan bisa menghabiskan masa tuanya bersama anakanak dan cucunya yang tercinta. Namun anak itu kerapkali mengabaikan dan terlalu sibuk dengan urusannya sendiri.
Seharusnya sebagai seorang anak, kita harus bisa membahagiakan orangtua selagi masih ada. Merawatnya, menjaganya, memperhatikannya, memberinya kasih dan sayang dengan ikhlas dan penuh kesabaran sebagaimana orangtua kita dulu memperlakukan kita saat masih kecil.
Diriwayatkan Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, Apabila harta pampasan perang (al Fai) hanya dibagikan di kalangan orangorang kaya, seorang suami takut kepada istrinya dan durhaka terhadap ibunya, dan seseorang lebih dekat kapada temannya daripada ayahnya sendiri.